Benteng Times

Tips Agar Tetap Stay Cool Saat Sedang Stres di Masa Pandemi Ini

Ilustrasi.

JAKARTA, BENTENGTIMES.com– Tekanan yang diberikan pandemi Covid-19 yang disebabkan virus corona, membuat masyarakat global gelisah, takut, dan cemas. Alasannya cukup jelas, meski banyak korban yang telah sembuh, tetapi virus ini menyebar sangat cepat.

Rasa gelisah hingga cemas inilah yang bisa bikin permasalahan baru, yakni stres. Ketakutan dan kecemasan terhadap suatu penyakit dapat menyebabkan emosi yang kuat pada orang dewasa, juga anak-anak.

Lantas, bagaimana cara mengatasi stres di tengah pandemi virus corona? Nah, berikut tips yang bisa dilakukan agar kamu tetap kalem, cool, saat sedang stres, termasuk yang disebabkan akibat virus corona.

Penuturan seorang psikolog dari Universitas Indonesia (UI) Deasy M Amrin SPsi ini bisa dijadikan referensi. Menurut Deasy, agar tetap kalem, cool, saat sedang stres, salah satunya dengan menikmati setiap tantangan yang dihadapi.

“Untuk stay cool saat sedang stres, kita perlu mengelola stres dengan menyadari kesulitan kita, tetap fit, dan menikmati setiap tantangan yang kita hadapi. Dengan begitu kita bisa memiliki kesejahteraan dan kesehatan mental,” kata Deasy, dalam siaran pers Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI), seperti dikutip dari antaranews.com, Minggu (12/9/2021).

BacaAlex Panjaitan, Anggota DPRD Siantar Bunuh Diri, Begini Sosoknya

BacaPesan Terakhir Erwin Sianturi Sebelum Akhiri Hidup: Demi Allah, Aku Bukan Kibus

Menurut Deasy, umumnya terdapat dua tahapan mengelola stres. Pertama, menyadari adanya stres pada diri. Kedua, mengelolanya dengan memodifikasi lingkungan, pikiran, dan fisik.

Halaman Selanjutnya..

Empat Kategori Tanda-tanda Stres

Empat Kategori Tanda-tanda Stres

Dijelaskan, modifikasi lingkungan artinya mengendalikan situasi lingkungan mulai dari mengantisipasi hingga menyelesaikan pemicu stres, tetapi tidak boleh menghindar. Modifikasi pikiran berarti menjadi lebih positif, mengurangi sugesti negatif untuk meningkatkan relaksasi.

Kemudian, modifikasi fisik berupa menjaga tubuh tetap fit dengan berolahraga, sebab tubuh yang sehat lebih mudah mengelola stres.

Stres sendiri merupakan respon tubuh pada saat kamu mempersepsi adanya tuntutan yang tidak mampu diatasi.

Dia menjelaskan, tanda-tanda stres bisa dibagi berdasarkan empat kategori, yakni fisik seperti detak jantung meningkat ataupun otot menegang dan nafas menjadi berat.

Secara kognitif, tanda-tandanya seperti sulit fokus maupun sering lupa. Dari segi emosi, gejalanya antara lain cepat sensitif, cemas, mudah panik, dan marah atau merasa tertekan.

Sementara, tanda stres dari perilaku seperti selera makan dan pola tidur berubah atau bahkan menarik diri dari lingkungan sosial.

BacaApa Masalah Sinta Bella Sampai Sependek Itu Pikirannya? Begini Penuturan Kerabat Korban

BacaMakin Stres Ketagihan Isap Sabu, Sitompul: Ketangkap Gini Baru Nyesal

Menurut Deasy, kamu bisa menjaga kesehatan mental ketika dapat mengelola tingkat stres pada diri. Stres yang meningkat bisa diminimalisir dengan cara mengelolanya agar dapat mencapai keadaan kesejahteraan (well-being).

“Mengelola tingkat stres yang kita alami merupakan cara utama untuk diri kita tetap berada dalam keadaan sehat mental. Ketika kesehatan mental kita terjaga, artinya kita sudah berada dalam keadaan kesejahteraan (well-being) mental,” imbuh Deasy.

Exit mobile version