Benteng Times

Luapan Sungai Padang dan Keberadaan Tembok Penahan Banjir Bikin Kecewa Warga Tebing Tinggi

Tembok penahan banjir yang dibangun BPBD Tebing Tinggi di Kampung Semut, Kelurahan Bandar Utama (kiri) dan banjir di permukiman warga, Minggu (16/5/2021).

TEBING TINGGI, BENTENGTIMES.com– Keberadaan tembok penahan banjir yang dibangun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tebing Tinggi, di Kampung Semut, Kelurahan Bandar Utama, senilai Rp981 juta, sama sekali tidak berfungsi seperti yang diharapkan.

Sedikitnya 300 KK (kepala keluarga) di Kampung Semut harus mengamankan barang-barang berharganya dari rumah, karena luapan air Sei Padang semakin meninggi, pada Minggu (16/5/2021).

Azhari, Kepala Lingkungan I mengatakan, air mulai menggenangi rumah mereka pada Minggu (16/5/2021) sekitar pukul 05.00 subuh. Dan, sampai Minggu siang belum ada tanda-tanda surut.

Sekadar diketahui bahwa meluapnya Sungai Padang akibat hujan deras di daerah Kabupaten Simalungun dan ketinggian air di Sungai Bah Bolon pada Minggu mencapai 3 meter.

Warga pun kecewa karena tembok penahan yang dibangun BPBD sama sekali tidak berfungsi menghalau luapan air Sungai Padang.

BacaBanjir Tebing Tinggi Meluas, Ribuan Rumah Terendam

BacaAktivis Anti Korupsi Sergai Itu Kabur, Tiba di Polda Sumut, Infus Masih Menempel

Kondisi ini bertolak belakang dengan apa yang disampaikan pihak BPBD Tebing Tinggi yang mengatakan, jika tembok penahan telah dibangun, maka Kampung Semut tidak akan kebanjiran lagi.

“Nyatanya, tetap saja banjir,” kata seorang Emak-Emak di Kampung Semut.

Sementara itu, Kepala BPBD Tebing Tinggi Wahid Sitorus belum memberikan keterangan resminya soal fungsi tembok penahan tersebut.

Bersambung ke halaman 2..

Untuk diketahui, luapan Sungai Padang mengakibatkan beberapa wilayah di Kota Tebing Tinggi, mengalami kebanjiran, termasuk permukiman di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Pabatu, Kecamatan Padang Hulu.

Kapolsek Padang Hulu Iptu Beringin Jaya bersama beberapa personel turun langsung memantau lokasi banjir, Minggu (16/5/2021) pagi.

Beberapa kawasan perkotaan yang dilintasi aliran Sungai Padang dan Sungai Bahilang juga terkena imbasnya, di antaranya kawasan Pasar Inpres dan Anturmangan, dan Kampung Semut.

Intensitas hujan yang tinggi akhir-akhir ini di wilayah Kabupaten Simalungun, Serdang Bedagai (Sergai) dan Tebing Tinggi membuat sungai tidak sanggup menampung debit air.

Banjir di Tebing Tinggi tak terhindarkan dan menggenangi rumah warga yang berada di pinggiran Sungai Padang.

BacaTangis Naomi Marpaung, Ibunda Bocah Korban Hanyut di Sungai Padang Tebing Tinggi

BacaJembatan Laudah Banjir: Harus Ada Tindakan Cepat, Jangan Sampai Jatuh Korban!

Genangan air mencapai 20 cm – 30 cm, dan sekitar 40 KK di Kelurahan Pabatu, Kecamatan Padang Hulu, terkena dampaknya.

Kapolsek Padang Hulu Polres Tebing Tinggi Iptu Bringin Jaya menyampaikan bahwa langkah yang dilakukan adalah mengimbau warga yang terkena banjir agar tetap waspada dan bersedia dievakuasi apabila debit air semakin naik.

Exit mobile version