Berobat Mudah dengan JKN-KIS

Share this:
PELITA MONALD GINTING-BMG
Lia br Tarigan, peserta JKN-KIS segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) ketika ditemui di Pasar Kabanjahe, Jumat (11/12/2020). 

KARO, BENTENGTIMES.com– Lia Tarigan terlihat tersenyum sumringah ketika ditemui BENTENG TIMES di Pasar Kabanjahe, Jumat (11/12/2020) lalu. Wanita yang sehari-hari bekerja sebagai penjual bunga ini tidak segan meluangkan waktunya untuk mengutarakan pengalamannya dalam memanfaatkan program Jaminan Kesehatan Nasional–Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Lia mengaku sangat bersyukur dengan adanya program program Jaminan Kesehatan Nasional–Kartu Indonesia Sehat. Sekarang, masyarakat sudah tidak takut lagi berobat ke dokter karena masalah biaya. Sebab, dari biaya semuanya sudah ditanggung.

“Kalau dulu sebelum ada BPJS, orang seperti saya yang menengah ke bawah, mana berani berobat kalau tidak ada uang yang cukup? Kecuali, sudah parah sekali baru ke rumah sakit. Sekarang, sudah ada BPJS. Jadi, semua bisa merasakan pelayanan kesehatan dengan mudah,” ujar ibu dari seorang putri ini.

BacaOrang Bilang Pelayanan Administrasi BPJS Berbelit-belit? Ah Masa?

BacaGadis Cilik Ini Bangga Jadi Peserta JKN-KIS: Kalau Sakit Ada yang Bantuin

Pengalaman wanita berusia 28 tahun ini dalam memanfaatkan program JKN-KIS pertama kali ketika ia melahirkan anak pertamanya pada 2018 lalu. Saat itu, dia baru saja mendaftarkan diri menjadi peserta JKN-KIS segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau lebih dikenal dengan peserta mandiri.

“Saya pertama kali pakai BPJS waktu melahirkan putri saya. Jujur saja karena ini awalnya saya mendaftar BPJS. Waktu itu niatnya kan mau lahiran normal, tapi ternyata waktu usia kandungan udah 8 bulan. Saat kami cek ke bidan, posisi bayi sungsang dan besar jadi disarankan saya melahirkan dengan caesar saja. Biaya operasi caesar kan mahal kak. Waktu itu disarankan bidannya untuk mendaftar BPJS. Dan akhirnya, puji syukur, seluruh biaya lahiran saya ditanggung. Berkat BPJS (JKN-KIS),” tutur wanita kelahiran kota Sidikalang, Kabupaten Dairi ini.

BacaIbu Muda Ini Rutin Bayar Iuran JKN-KIS, Meski Jarang Sakit

BacaKisah Ibu Muda di RS Efarina Etaham: Semua Ditanggung, Nggak Nyangka

Di akhir perbincangan, Lia pun menyampaikan harapannya terhadap program JKN-KIS yang telah berjalan lebih kurang selama 6 tahun ini.

“Program ini sudah sangat bagus sekali. Buktinya sudah banyak orang yang terbantu. Harapan saya agar pemerintah terus menjalankan BPJS (JKN-KIS) sampai kapan pun. Agar semua anak cucu kita nanti dapat merasakan juga bagaimana mudahnya berobat dengan BPJS,” tutup Lia.

Share this: