Benteng Times

Ibu Ini Orang Kampung, tapi Mengerti Manfaat BPJS Kesehatan

Seriulina br Tarigan, saat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Amanda Berastagi, beberapa tahun lalu.

KARO, BENTENGTIMES.com – Namanya Seriulina br Tarigan. Wanita berusia 33 tahun ini orang kampung. Tapi, dia paham betul manfaat BPJS Kesehatan.

Program jaminan kesehatan yang menerapkan gotong royong ini telah memberikan manfaat langsung terhadap dia dan keluarganya. Betapa tidak, sejak terdaftar menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) segmen Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) pada tahun 2015, dia tak lagi khawatir soal biaya perobatan di rumah sakit.

“Saya tahu biaya berobat itu mahal. Saya bersyukur sekali sampai sekarang belum pernah bayar sendiri. Kalau tidak pasti bingung lah ke mana cari biayanya,” ujar wanita yang sehari-hari bekerja di ladang ini, saat ditemui tim media di Rumah Sakit Amanda, Berastagi, beberapa waktu lalu.

“Saya rasa baru di Indonesia ada program begini ya. Betul, tidak?” katanya lagi, sembari melempar senyum.

Dia mengungkapkan, bukan sekali dua kali wanita yang akrab disapa Lina ini harus menjalani opname di rumah sakit. Ibu dari dua orang anak ini mengaku, sebelumnya juga pernah dirawat pasca melahirkan putra keduanya melalui operasi cesar pada tahun 2015.

BacaCegah Klaster Baru Covid-19, Pelayanan BPJS Kesehatan Tanpa Tatap Muka

Setahun kemudian, Lina juga pernah dirawat karena pembengkakan di bagian leher. Tapi, Lina sangat bersyukur karena semua pelayanan kesehatan yang didapatkannya sama sekali tidak mengeluarkan biaya satu rupiah pun.

“Ini semua berkat Kartu Indonesia Sehat,” ujarnya.

Kemudian pada hari itu, Lina kembali harus menjalani opname karena tiba-tiba merasa sesak di dada. Namun, setelah ditangani dokter, penyakit asma yang diderita Lina pun dapat terkontrol kembali.

Meski begitu, dokter menyarankan Lina untuk dirawat agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.

“Jadi, ini sudah dua hari dirawat inap,” ujarnya.

Dia mengaku sangat terbantu dengan adanya program JKN-KIS. Maka dari itu, dia sudah bertekad tidak pernah lupa membayar iuran JKN-KIS.

“Saya sampai membuat catatan di kalender, setiap tanggal 10 per bulan, biar tak kelupaan,” ujar wanita kelahiran Aceh ini, kembali tersenyum.

“Malu kan kalau sampai menunggak, padahal kita sudah dibantu,” ujarnya lagi.

BacaDirawat di Rumah Sakit Tiga Hari, Tanpa Kerabat, Untung Ada BPJS Kesehatan

Pada kesempatan itu, Lina mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan karena telah membantu keluarganya setiap kali mengalami jatuh sakit.

Exit mobile version