Benteng Times

Cara Lapas Kabanjahe Cegah Masuknya Covid-19, Meski Penjara Over Kapasitas

Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Kabanjahe Sangapta Surbakti saat menerima wawancara media, Selasa (6/10/2020).

KARO, BENTENGTIMES.com– Untuk mencegah dan melindungi warga binaan dari penyebaran coronavirus disease 2019 atau covid-19, Rutan Kelas II Kabanjahe meningkatkan pembinaan dan tetap mengutamakan protokol kesehatan (Prokes).

Demikian disampaikan Sangapta Surbakti, Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Kabanjahe, saat menerima wawancara BENTENG TIMES, Selasa (6/10/2020) siang. Dia mengatakan, untuk mencegah masuknya covid-19, pihaknya harus bekerja ekstra hati-hati.

Selain rutin memeriksa warga binaan, setiap petugas dan pengunjung wajib mengenakan masker. Selain itu, sekali dalam seminggu, dilakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh sudut ruangan. Terkhusus bagi tahanan baru, wajib menjalani rapid tes.

Langkah lain, masih kata Sangapta, pihaknya juga melakukan beberapa perubahan aturan-aturan. Salah satunya, tahanan dilarang melakukan tatap muka dengan keluarga saat berkunjung.

“Solusinya, tatap muka diganti dengan kunjungan online dan video call. Kita telah menyediakan fasilitas komputer dan handphone, di dalam rutan. Dengan demikian, keluarga tetap bisa berkomunikasi dengan tahanan melalui layanan video call,” terangnya.

BacaRusuh di Rutan Kabanjahe Berawal dari Razia Narkoba, Bah!

Meski ada larangan tatap muka, namun pihaknya tetap melayani penitipan barang dan makanan.

“Jadi, penitipan barang dan makanan tetap kita layani. Tetapi, makanan harus tetap higienis,” katanya.

Pihaknya juga telah menyediakan hand sanitizer di enam titik. Setiap petugas, pengunjung maupun tamu yang masuk ke Rutan diwajibkan mencuci tangan, pakai masker, dan melewati pengecekan suhu tubuh.

“Sampai saat ini, Rutan Kelas II Kabanjahe masih bebas dari Covid-19. Kita akan terus memperketat prokes ini,” tegasnya.

Apalagi saat ini kondisi Rutan juga sudah over kapasitas.

“Rutan ini hanya berkapasitas 145 orang, namun saat ini warga binaan berjumlah 256 orang. Jumlahnya akan terus bertambah karena masih ada 123 tahanan lagi menunggu di kepolisian,” ungkapnya.

Untuk menjaga kekondusifan di Rutan, Sangapta mengaku harus memaksimalkan penjagaan, karena keterbatasan petugas sipir, pihaknya terpaksa memanfaatkan staf kantor.

“Staf kantor juga kita perbantukan dalam melakukan penjagaan,” ujarnya.

BacaYasonna: Dalang Kerusuhan Rutan Kabanjahe Dikirim ke Nusakambangan

Dia mengakui lokasi Rutan juga tidak layak lagi karena berada di dekat permukiman padat. Alhasil, untuk menghindari masuknya penyelundupan barang terlarang, pihaknya harus meningkatkan patroli rutin.

“Rutan ini berada di dekat permukiman warga. Jadi, untuk mencegah masuknya barang haram, terutama yang dilempar dari luar, kita harus meningkatkan patroli dan pemeriksaan,” pungkasnya.

Exit mobile version