Benteng Times

UHKBPNP Siantar Terus Berbenah di Tengah Pandemi Covid-19

Fasilitas Kampus UHKBPNP. (Inser) Prof Dr Selviana Napitupulu MHum.

SIANTAR, BENTENGTIMES.com– Kuliah di Universitas HKBP Nommensen Pematang Siantar (UHKBPNP) dilengkapi gedung permanen, taman rekreasi, olahraga yang memadai dan diasuh tenaga pengajar atau dosen profesional lulusan perguruan tinggi terkemuka.

Selain itu, pembelajarannya pun menarik dan menyenangkan.

“UHKBPNP terus berbenah dan berkomitmen mewujudkan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan,” ujar Prof Dr Selviana Napitupulu MHum, Wakil Rektor I UHKBPNP, Selasa (15/9/2020).

Sebelum pandemi covid-19 mewabah, sivitas akademika belajar tatap muka. Coronavirus disease (COVID-19) yang melanda dunia dan khususnya Indonesia telah menetapkannya sebagai bencana nasional.

Kondisi tersebut, kata Selviana, menjadikan pihaknya berdamai dan hidup berdampingan dengan corona.

“Virus corona ini jadi pemicu untuk berbenah. Ini titik tolok menuju tatanan kehidupan baru di lingkungan kampus,” katanya.

Selviana menyampaikan, UHKBPNP dalam menjalankan kurikulum pendidikan tinggi sesuai dengan kebutuhan era industri 4.0 yang selaras dengan visi UHKBPNP, yakni menjadi universitas unggul dan berdaya saing di tingkat global yang berbasis teknologi informasi (online) menuju generasi industri berkelanjutan berlandaskan kasih untuk Tuhan dan Ibu Pertiwi (Prodeo et Patria).

“Bahwa akan ada jenis pekerjaan yang hilang seiring berkembangnya revolusi industri 4.0. Akan tetapi, akan muncul juga pekerjaan baru,” imbuhnya.

Beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan perubahan, menurut Selviana, jawaban atas pertanyaan apa yang harus disesuaikan di era revolusi industri 4.0.

Nah, oleh sebab itu, industri atau lapangan pekerjaan tengah mencari seorang pekerja yang memiliki kemampuan yang tidak akan bisa dilakukan oleh mesin.

BacaAyo Kuliah di UHN Siantar, Ini Keunggulannya..

Contohnya, seorang pekerja harus punya kemampuan (soft skill) untuk memecahkan masalah. Soft skill tersebut diantaranya pemecahan masalah yang kompleks, berpikir kritis, kreatif, kecerdasan emosional, penilaian, pengambilan keputusan, berorientasi pelayanan, negosiasi (kemampuan berkomunikasi), manajemen manusia, dan berkoordinasi dengan orang lain.

Untuk itulah, lanjut Selviana, UHKBPNP telah mengembangkan sistem informasi berbasis online yang terintegrasi satu dengan yang lainnya.

Pengembangan sistem informasi berbasis online ini mampu mendukung pelaksanaan kegiatan akademik online sesuai dengan atmosfer akademik, mampu mendukung pelaksanaan kegiatan administrasi online dan mampu menghadapi tantangan pembelajaran daring di masa pandemi covid-19.

Disinggung model pembelajaran yang diterapkan di masa Covid-19, dosen perempuan pertama yang menyandang guru besar di UHN maupun UHKBPNP ini menjelaskan bahwa model blended learning menjadi salah satu solusi pembelajaran di era new normal.

Blended learning itu model pembelajaran campuran antara pembelajaran di kelas dan pembelajaran online . Namun, untuk saat pandemi ini, yang digunakan adalah metode online dengan memanfaatkan multimedia,” jelas Selviana.

Dosen program studi Bahasa Inggris ini menyatakan, UHKBPNP di usianya yang beranjak 3 tahun memiliki 13 program studi di tiga Fakultas.

Pertama, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) memiliki 10 program studi, yakni Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Bahasa Jerman, Pendidikan Kewarganegaraan (PKN), Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

Kedua, Fakultas Teknik dan Pengelolaan Sumberdaya Perairan (FTPSDP). Saat ini FTPSDP masih punya dua program studi, yaitu Teknik Mesin dan Manajemen Pengelolaan Sumber Daya Perairan.

BacaBUMN dan UMKM dalam Cerita dan Angka, Siapa Pahlawan Sesungguhnya?

Ketiga, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Fakultas ini masih punya satu program studi yaitu Matematika.

“Mari belajar di UHKBPNP untuk menapak masa depan yang gemilang. Kami hadir untuk dunia, khususnya anak bangsa Indonesia yang baru lulus SMA atau SMK atau yang menunda studi lanjutnya. Kualifikasi dosen S2, S3, dan professor lulusan perguruan tinggi terkemuka di Indonesia,” pungkas Selviana.

Exit mobile version