Benteng Times

Kasus Covid-19 di Gunungsitoli Naik Drastis, 21 Orang Positif

Sekda Kota Gunungsitoli Agustinus Zega saat memaparkan kasus terbaru Covid-19, di Ruang Rapat Lantai 1 Kantor Walikota Gunungsitoli, Rabu (26/8/2020).

GUNUNGSITOLI, BENTENGTIMES.com– Pasien positif coronavirus disease (covid-19) di Kota Gunungsitoli, dari sebelumnya hanya 4 kasus kini menjadi 21 kasus. Peningkatan itu dipastikan berasal dari pasien berinisial SZ yang diumumkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Gunungsitoli pada 22 Augustus 2020 lalu.

Informasi dihimpun BENTENG TIMES, SZ sendiri dikabarkan bekerja di salah satu gereja di Kota Gunungsitoli. Sesuai KTP, SZ beralamat di Desa Botombawo, Kecamatan Sitolu Ori, Kabupaten Nias Utara. Namun, selama ini yang bersangkutan berdomisili di Jalan Pelita, Kelurahan Ilir, Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli.

“Melalui hasil swab yang dilakukan oleh RSUD Gunungsitoli terhadap 15 orang suspect dari hasil penelusuran kontak erat dengan pasien ‘SZ’, didapati 14 orang terkonfirmasi positif covid-19. Sementara, 1 orang lainnya dinyatakan negatif,” ujar Sekda Kota Gunungsitoli Agustinus Zega, kepada wartawan, Selasa (25/8/2020).

Agustinus mengungkapkan, dari ke-14 orang tersebut terdapat 7 orang merupakan ASN Kota Gunungsitoli dan akan dilakukan rapid test terhadap seluruh pegawai di lingkungan ASN tersebut bekerja.

Kemudian GTPP Covid-19 Kota Gunungsitoli kembali mengumumkan penambahan 2 kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

BacaHasil Rapid Test Reaktif, 2 Warga Nias Diisolasi, Bupati Nias: Tunggu Hasil Sampel Lab

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kota Gunungsitoli Agustinus Zega, melalui konferensi pers yang digelar di Ruang Rapat lantai 1 Kantor Walikota Gunungsitoli, pada Rabu (26/8/2020). Dia menyampaikan perkembangan terbaru setelah menerima hasil konfirmasi positif dari uji swab TCM yang dikeluarkan oleh RSUD Gunungsitoli, dengan 2 orang terkonfirmasi positif.

“Sehingga sampai pada hari ini, total terkonfirmasi positif adalah sebanyak 21 orang. Dari yang bertambah 2 orang ini inisialnya adalah SFM berdomisili Desa Miga dan yang satu orang lainnya PJS berdomisili Desa Onozitoli Sifaoroasi,” sebut Agustinus.

Dia menjelaskan, penambahan kasus ini, antara lain bahwa PJS masih ada hubungan kontak dengan SZ. Artinya, masih cluster Gereja Bethani, tetapi SFM ini tidak ada kontak dengan SZ dan menderita gejala sedang. Sehingga, wajib dirawat di Rumah Sakit.

Sementara, PJS ini masuk kategori OTG dan akan dirawat di rumah secara mandiri atau di tempat isolasi yang telah disediakan.

Sekda mengatakan, dengan adanya kasus SFM, GTPP Kota Gunungsitoli akan menelusuri riwayat perjalanan SFM dan siapa saja yang sudah kontak langsung dengan yang bersangkutan.

Dalam kesempatan itu, dia kembali mengingatkan masyarakat untuk lebih taat terhadap protokoler kesehatan, terlebih dengan adanya pasien yang sudah menunjukkan gejala sedang.

4 Orang Diisolasi di Hotel Caesar

Sementara itu, Kadis Kominfo Kota Gunungsitoli Onahia Telaumbanua kepada BENTENG TIMES Rabu (26/8/2020), mengatakan keberadaan ke-21 pasien positif Covid-19 itu, 4 orang diisolasi di Hotel Caesar daerah Desa Luaha Laraga, Kecamatan Gunungsitoli Selatan, 1 di RSUD Gunungsitoli dan lainnya melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Terkait adanya riak-riak keberatan dan penolakan masyarakat sekitar Hotel Caesar, tempat isolasi pasien Covid-19, Onahia mengungkapkan bahwa Pemko Gunungsitoli menilai lokasi hotel tersebut aman, karena tidak terlalu dekat dengan permukiman warga, dan juga telah mengikat kontrak selama satu tahun dengan pemilik hotel.

“Di dekat hotel itu tidak ada rumah penduduk, belakangnya langsung laut. Jadi, akses masuk ke hotel itu hanya dari depan. Dan untuk saat ini masyarakat tidak perlu masuk ke dalam hotel itu. Jadi, tidak perlu risaulah. Yang penting kita taat saja protokol kesehatan Covid-19,” kata Onahia, melalui sambungan telefon.

Baca17.067 Paket Bantuan Jaring Pengaman Sosial Propinsi untuk Warga Gunungsitoli

Dia berharap kepada masyarakat luas supaya tidak membuly pasien yang sudah dinyatakan positif Covid-19. Ia menjelaskan bahwa ini bukan aib.

“Siapa saja dan di mana saja bisa terpapar, yang paling penting semua harus taat protokol kesehatan covid-19,” pungkasnya.

Exit mobile version