Benteng Times

Marissa Hutabarat, Boru Batak Jadi Calon Hakim di Amerika Serikat

Marissa Hutabarat, calon hakim Pengadilan Negeri New Orleans, Amerika Serikat.

NEW ORLEANS, BENTENGTIMES.com– Satu lagi Boru Batak yang bikin bangga dunia. Adalah Marissa Hutabarat. Wanita keturunan Indonesia ini menjadi salahsatu calon hakim Pengadilan Negeri New Orleans, Amerika Serikat pada 11 Juli 2020.

Marissa merupakan calon hakim yang didukung Partai Demokrat. Dia pun menggandeng calon presiden AS yang diusung Partai Demokrat, Joe Biden untuk mendulang suara warga New Orleans.

Orleans Parish Democratic Executive Committee (OPDEC) mengumumkan bahwa Joe Biden dan Marissa Hutabarat adalah Nominasi Demokrat Resmi. BERI SUARA UNTUK TIM KEMENANGAN! Saya mengajak anda untuk memilih lebih awal, dan saya dengan rendah hati meminta dukungan anda dan memilih (saya) menjadi Hakim Pengadilan Negeri Pertama. Pemungutan suara awal telah dimulai: 20 Juni-4 Juli. Hari Pemilihan: 11 Juli,” demikian tulis Marissa, di laman facebook miliknya.

Lulusan University New Orleans

Dilansir dari laman kampanyenya, marissaforjudge.com, Marissa merupakan lulusan dari Fakultas Hukum Loyola University New Orleans pada 2010. Dia merupakan pengacara di Glago Williams, LLC, dengan spesialisasi kasus-kasus litigasi sipil, termasuk kasus-kasus seperti kecelakaan mobil, malpraktik medis, dan perselisihan asuransi.

Marissa Hutabarat dan salahseorang warga New Orleans, Amerika Serikat.

Aktif di Pelayanan Masyarakat

Selain berpengalaman di bidang hukum secara luas, Marissa juga banyak melakukan aktivitas pelayanan masyarakat.

BacaUpdate Corona di Dunia: Amerika Tertinggi, Indonesia Urutan Segini

Salah satunya dengan bertugas di Dewan Penyalahgunaan Alkohol dan Narkoba untuk Greater New Orleans (CADA). Misinya adalah memberdayakan masyarakat membangun masa depan yang aman dan sehat melalui layanan pencegahan, perawatan, dan dukungan pemulihan yang menumbuhkan ketahanan dan kesejahteraan.

Marissa juga anggota aktif dari Orchid Society, sebuah jaringan profesional perempuan muda yang berperan sebagai teladan positif bagi gadis-gadis muda minoritas di wilayah metropolitan New Orleans, melalui bimbingan, pelayanan masyarakat, dan program penyadaran sosial.

BacaWNI di Amerika Serikat Meninggal Akibat Virus Corona

Dia juga seorang penasihat hukum untuk The First 72+, sebuah organisasi yang membayangkan penghentian siklus penahanan dengan memanfaatkan pendidikan, perumahan yang aman, pekerjaan yang stabil, layanan kesehatan, dan keterlibatan masyarakat untuk mendorong keberlanjutan dan kemandirian diri.

Exit mobile version