JAKARTA, BENTENGTIMES.com– Tanah Karo patut berbangga. Salahsatu putra terbaiknya Arman Depari ditunjuk jadi komisaris PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I. Selain jenderal polisi bintang dua itu, satu lagi putra Tanah Karo mendapat kepercayaan sebagai komisaris PT Pelindo I adalah Ahmad Perwira Mulia Tarigan.
Arman Depari, putra kelahiran Berastagi, 1 Agustus 1962, ini mengenyam pendidikan, mulai dari sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) di kota Berastagi. Ia alumni SMAN 1 Berastagi tahun 1981. Dan, dia lulus pendidikan Akpol tahun 1985.
Arman Depari berpengalaman dalam bidang reserse. Dia juga ikut membantu dan memberikan informasi hasil penyelidikan kepada Tim Dit Serse Polda Metro Jaya, untuk mengungkap pelaku Bom Bali 1 yang menangkap teroris Imam Samudra di Pelabuhan Merak, Banten, pada 21 November 2002.
Lalu sejak 1 Januari 2016, ia mengemban amanat sebagai Deputi Bidang Pemberantasan BNN.
Khawatir Penyelundup Narkoba Makin Merajalela
Deputi Bidang Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari saat memeriksa barang bukti daun ganja kering, Selasa (18/2/2020) lalu. Dalam pengungkapan itu, BNN berhasil menggulung jaringan narkoba antar provinsi, Aceh-Jakarta dan menyita truk bermuatan 500 bungkus berisi daun ganja kering dengan berat 1 ton.
Banyak pihak menilai, kepindahan jenderal polisi berambut gondrong ini ke PT Pelindo I dikhawatirkan mempengaruhi kinerja Badan Narkotika Nasional (BNN). Kinerja jenderal bintang dua yang menjabat Deputi Pemberantasan BNN itu dinilai masih diperlukan memberantas peredaran narkoba di Indonesia.
Selama di BNN, banyak upaya penyelundupan yang digagalkan, banyak juga bandar yang ditindak selama ini di bawah kepemimpinan Arman Depari.
Pengalaman nyaris 20 tahun menangani kejahatan tindak pidana narkoba membuatnya sangat paham cara kerja para gembong narkoba. Kiprah jenderal berambut gondrong itu pun terbilang moncer sejak memimpin Dir Tipid Narkoba Bareskrim Polri hingga BNN sekarang.
Bisa dibilang, sampai sekarang belum ada yang bisa menggantikan sosok Arman Depari dalam upaya pemberantasan narkotika di Indonesia. Selain tak kenal ampun terhadap gembong narkoba, Arman Depari juga dinilai gencar memberantas peredaran narkoba di tempat hiburan malam.
Menurut Fauka Noer Farid, Direktur Eksekutif Institute Kajian Pertahanan dan Intelijen Indonesia (IKAPII), Arman yang tahun ini pensiun lebih tepat mengisi jabatan sebagai Dirjen Imigrasi menggantikan Ronny Sompie.
“Latar belakangnya (Arman Depari) sama dengan Ronny Sompie. Selama ini, yang bersangkutan juga tidak pernah terlibat apa pun,” ujar Fauka.
Ia beralasan, selama mengusut kasus narkoba Arman Depari sudah berhubungan dengan banyak negara dan memahami kasus kejahatan internasional. Mantan anggota Kopassus itu juga menilai kemampuan Arman masih diperlukan agar Indonesia lepas dari status darurat narkoba.
“Dikhawatirkan bila sosok itu hilang maka penyelundup narkoba semakin merajalela. Di satu sisi pastinya peredaran narkoba yang akan masuk ke Indonesia bisa lebih terpantau,” lanjutnya.
Untuk informasi, pemerintah resmi mengumumkan perombakan jajaran PT Pelindo I melalui Keputusan Menteri BUMN Nomor. SK-123/MBU/04/2020 tanggal 20 April 2020. Berdasarkan keputusan yang disebut untuk memperbaiki kinerja PT Pelindo I itu, Arman Depari bakal mengisi satu jabatan sebagai komisaris.
Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan, pencopotan Refly Harun dan tiga direksi lainnya dalam rangka penyegaran saja.
“Perlu refreshing di Pelindo, sehingga kita ganti empat orang. Mudah-mudahan dengan refreshing ini kinerja Pelindo I semakin bergairah,” ujar Arya Sinulingga, Senin (20/4/2020).
Saat ini, jajaran komisaris PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sebagai berikut:
1. Achmad Djamaludin – Komisaris Utama
2. Arman Depari – Komisaris
3. Herbert Timbo Parluhutan Siahaan – Komisaris Independen
4. Ahmad Perwira Mulia Tarigan – Komisaris Independen
5. Irma Suryani Chaniago – Komisaris Independen
6. Winata Supriatna – Komisaris.
Irjen Pol Arman Depari saat berbincang dengan sejumlah awak media di salahsatu warung kopi di Kota Medan, beberapa waktu lalu.
1. Danton Patroli Kota (Patko, sekarang Sabhara Polri) Polda Metro Jaya.
2. Kasubnit Pembunuhan dan Penculikan Polda Metro Jaya.
3. Kasubnit Kejahatan Kekerasan Polda Metro Jaya.
4. Wakapolres Biak Numfor (1996–1998).
5. Wakapolres Jayapura (1998–1999).
6. Kasat PJR Polda Riau.
7. Kasat Serse Polda Riau.
8. Kasat Serse Polda Sumatera Utara.
9. Kapolres Langkat.
10. Wadir Reskrim Polda Sumatera Utara.
11. Kadensus 88 Polda Sumatera Utara.
12. Kanit Asset dan Kejahatan Terorganisir Dit IV/Narkoba Bareskrim Polri.
13. Dir Narkoba Polda Metro Jaya (2006–2009).
14. Dir IV/ Narkoba Mabes Polri (2009–2010).
15. Dir Tipid Narkoba Bareskrim Polri (2010–2014).
16. Kapolda Kepulauan Riau (2014-2016).
17. Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) (2016).
18. Komisari PT Pelindo I (2020).