Benteng Times

Asam Uratnya Sembuh, Mayam Bersyukur Ada JKN-KIS

Mayam br Ginting, peserta JKN-KIS dari peserta mandiri.

KARO, BENTENGTIMES.com– Di tengah keramaian Rumah Sakit Amanda Berastagi, terlihat seorang wanita paruh baya sedang duduk sendirian di kursi antrean menunggu gilirannya dipanggil oleh perawat, pada Senin (17/01/2020) pagi. Hal ini pun menarik wartawan untuk mengajaknya berbincang.

Ia adalah Mayam Br Ginting (68), peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) segmen Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) atau yang lebih dikenal masyarakat dengan Peserta Mandiri. Dia mengaku menderita penyakit asam urat sejak lama. Namun, wanita paruh baya ini mengaku sangat terbantu dengan adanya Program JKN-KIS yang diluncurkan pemerintah pada tahun 2014 lalu.

“Penyakit (asam urat) saya ini sudah lama, sejak tahun 2010 kalau nggak salah. Sering kumat kalau sudah capek kerja di ladang. Sampai susah sekali berjalan. Tapi saya paksakan juga lah bekerja untuk membantu suami. Paling kalau sudah sakit sekali waktu itu cuma dikusuk saja atau minum obat yang di warung. Ya mau gimana lagi, kalau berobat ke rumah sakit takut pasti biayanya mahal. Bisa-bisa uang hasil saya bekerja di ladang habis untuk biaya berobat saya saja,” tutur Mayam kepada wartawan.

BacaUntuk Menjamin Kesehatannya, Bersih br Ginting Pilih JKN-KIS

Keadaan Mayam mulai berubah sejak ia mendaftar menjadi peserta JKN-KIS sejak tahun 2014 lalu. Setelah mengenal program ini dari seorang tetangganya, Mayam optimis dengan menjadi peserta JKN-KIS penyakit asam uratnya dapat disembuhkan tanpa mengeluarkan biaya.

“Saya tahu BPJS (Program JKN-KIS) dari tetangga saya. Waktu itu, dia sakit tumor di leher dan sembuh setelah dioperasi di RS Efarina. Dia bilang tidak mengeluarkan biaya apa-apa. Langsung saya pikir disitu, wah operasi saja bisa gratis, apalagi kalau berobat asam urat seperti saya,” ujarnya.

BacaBersyukur Saat Biaya Hidup Meningkat, Ada JKN-KIS

Dan terbukti, sejak berobat di rumah sakit asam uratnyajauh berkurang. Ia diberi obat rutin dan setiap bulan datang ke rumah sakit untuk kontrol dan terapi. Sampai sekarang tidak ada biaya satu rupiah pun yang saya keluarkan, berkat BPJS (JKN-KIS).

Kini, Mayam dapat berladang dengan tenang. Sakit asam uratnya yang dulu sering kambuh kini sudah tidak mengganggu kegiatannya di ladang. Ia pun bersyukur dan berharap agar Program JKN-KIS dapat terus berjalan membantu masyarakat seperti dirinya.

Exit mobile version