Daftar JKN-KIS Karena Tak Ingin Terjerat Hutang Saat Sakit

Share this:
PELITA MONALD GINTING-BMG
Reskuten br Sembiring, saat ditemui di Rumah Sakit Amanda Berastagi.

BERASTAGI, BENTENGTIMES.com– Reskuten br Sembiring (37) mengungkapkan alasan mendaftar menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) karena tidak ingin terjerat hutang karena menderita sakit. Baginya, ikut serta JKN-KIS telah banyak membantu beban keluarganya.

“Kalau ada yang bilang Program JKN-KIS ini memberatkan, pasti dia belum pernah merasakan beratnya beban ketika anak sakit tapi tidak ada biaya,” kata Reskuten br Sembiring (37), saat ditemui di Rumah Sakit Amanda Berastagi, Senin (2/12/2019) lalu.

Meski sedang menjaga putrinya, Widia Gresia br Ginting (12), yang sedang terbaring sakit karena DBD (Demam Berdarah Dengue), Reskuten atau sering disapa dengan Nande Eikel, itu tetap terlihat ramah menyambut kedatangan BENTENG TIMES. Ia pun mulai menceritakan pengalaman dirinya dan keluarga menggunakan JKN-KIS.

“Sudah sering lah kami sekeluarga pakai JKN-KIS. Ini yang sekarang anak saya yang nomor dua yang dirawat karena DBD. Puji Tuhan, sekarang sudah membaik, trombositnya sudah naik lagi,” ujar Reskuten, mengawali perbincangan dengan BENTENG TIMES.

Reskuten dan keluarga kecilnya sudah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS dari segmen Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) sejak tahun 2016 lalu. Ia mengaku tergugah untuk mendaftar ketika melihat tetangganya menderita sakit paru-paru dan dirawat di rumah sakit. Namun karena pada saat itu belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS, mereka harus membayar biaya pengobatan yang cukup besar.

BacaIRT Ini Tak Ragu Pakai JKN-KIS Saat Lahiran Putra Ketiganya

Tak ingin kejadian yang sama menimpa keluarganya, Reskuten langsung berinisiatif mendaftarkan dia dan keluarganya di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Kabanjahe.

“Kemarin itu lihat tetangga bayar biaya rumah sakit sampai harus minjam sana sini, kasihan juga. Karena mereka belum punya KIS. Jadi, ya saya langsung daftar. Takut tiba-tiba sakit belum ada KIS. Ya ini buktinya anak saya sekarang dirawat, Puji Tuhan sudah punya KIS jadi tidak pusing lah karena masalah biaya,” pungkas Reskuten.

BacaSejak Menikah Hingga Punya Tiga Orang Anak, Warga Berastagi Ini Setia Pakai JKN-KIS

Menutup wawancara, Reskuten pun menyampaikan harapannya untuk program JKN-KIS ini. Ia mengaku sangat terbantu dengan adanya program JKN-KIS, terutama dari segi biaya.

“Harapan saya, JKN-KIS ini terus berjalan. Jangan sampai terhenti, karena cuma kartu inilah yang menjadi harapan kami kalau sakit datang,” tutup wanita yang bekerja sebagai petani ini.

Share this: