Benteng Times

Arus PLN Sering Padam Saat UNBK Berlangsung di SMP Negeri 1 Gido

Para siswa SMP Negeri 1 Gido, tetap semangat mengerjakan soal-soal UNBK, meskipun arus listrik PLN sering padam, Kamis (25/4/2019).

NIAS, BENTENGTIMES.com– Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMP Negeri 1 Gido, Desa Hiliweto, Kabupaten Nias, berjalan lancar, walau sempat diwarnai beberapa kali pemadaman arus PLN. Seluruh siswa-siswi bisa mengikuti UNBK hingga selesai.

“Secara nasional pelaksanaan UNBK selama 4 hari berturut-turut (mulai 22-25 April). Kita di Kabupaten Nias, hanya dua sekolah yang mampu melaksanakan UNBK ini; SMP Negeri 1 Gido dan SMP Negeri 1 Somolo-molo. Tahun ini, pertama kali kita melaksanakan,” ujar Kepala SMPN 1 Gido Torozatulo Zega, kepada BENTENG TIMES, di kantornya, Kamis (25/4/2019).

Torozatulo menyampaikan, beberapa kendala yang dihadapi siswa-siswi selama pelaksanaan UNBK, selain listrik yang sering padam, juga fasilitas lainnya seperti kekurangan komputer. Sehingga pihak sekolah terpaksa meminjam laptop para murid dan laptop guru.

“Setiap hari ada sampai tiga kali listik PLN mati. Sekolah kita belum ada genset. Memang tidak lama hanya sekitar 20 menit, namun itu sangat berpengaruh kepada siswa dalam mengerjakan soal ujian, mereka rugi waktu,” ujarnya.

BacaUNBK di SMAN 1 Gido, Pihak Sekolah Pinjam Laptop Siswa

BacaListrik PLN Sempat Padam, UNBK di SMKN 1 Sogaeadu Nias Lancar

Menurut Torozatulo, sebelum pelaksanaan UNBK, pihak sekolah telah mengajukan permohonan kepada PLN untuk menyediakan genset. Namun hingga hari terakhir pelaksanaan UNBK, surat itu tak berbalas.

“Jauh hari sebelumnya kita sudah surati PLN, agar bersedia meminjamkan gensetnya selama pelaksanaan UNBK. Kita juga siap membayar sewa, tapi belum ada balasan dari PLN,” sesal Torozatulo.

Ditemui terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nias Syukur Arman Mendrofa, melalui telfon selulernya, mengatakan bahwa pengadaan genset merupakan tanggung jawab pihak sekolah. Namun, dia juga berjanji jika ada anggaran yang tersedia tidak tertutup kemungkinan pihak Dinas Pendidikan akan membantu. Sementara kekurangan komputer, akan dianggarkan tahun depan.

“Kalau masalah mati listrik, ya itulah tanggung jawab PLN. Untuk pengadaan genset itu tanggung jawab pihak sekolah. Namun jika ada kesempatan dan ada anggarannya, ya kita adakan. Soal komputer, khusus di SMP Negeri 1 Gido, kita sudah adakan 25 unit. Kekurangannya mudah-mudahan tahun depan bisa tertampung, kita tidak hanya fokus pada 1 sekolah karena sekolah lain banyak membutuhkan,” katanya.

Syukur mengakui jika tahun 2019 ini dari 50 SMP yang ada di Kabupaten Nias ini, hanya 2 sekolah yang mampu melaksanakan UNBK. Penyebabnya adalah keterbatasan fasilitas di sekolah-sekolah tersebut.

“Kita butuh waktu dan juga anggaran yang tidak sedikit. Namun untuk tahun depan kita upayakan minimal 10 sekolah yang sudah mampu melaksanakan UNBK,” janji Syukur.

BacaBanyak Sekolah Pinjam Laptop Siswa untuk UNBK

BacaIngat! Tak Boleh Minta Mutasi Selama 10 Tahun, 152 CASN Nias Segera Terima SK

Menurut Syukur, selama ini angka partisipasi melanjutkan sekolah di Kabupaten Nias tergolong rendah. Untuk itu, dia berharap kepada para siswa yang nantinya lulus mengikuti UNBK maupun yang mengikuti ujian tertulis dapat melanjutkan pendidikannya ke tingkat SMA sederajat.

“Apabila lulus nantinya jangan berhenti sekolah, teruslah melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi! Saya juga mengimbau kepada orangtua murid supaya mendorong anaknya melanjutkan sekolah, karena untuk merubah taraf hidup manusia, dia harus mempunyai pendidikan yang baik,” pungkas Syukur.

Exit mobile version