Benteng Times

UNBK di SMAN 1 Gido, Pihak Sekolah Pinjam Laptop Siswa

Kepala SMAN 1 Gido Buala'atulo Zebua saat memantau pelaksanaan UNBK para peserta didiknya, Senin (1/4/2019).

NIAS, BENTENGTIMES.com– Sebanyak 364 siswa-siswi angkatan XVIII Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Gido, Kabupaten Nias, mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Jumlah ini jauh lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya, yang mana tahun 2018 lalu, jumlah peserta UNBK hanya 262 siswa.

“Ya kita terpaksa minjam laptop siswa, karena fasilitas yang kita punya tidak mencukupi. Kejadian ini hanya tahun ini saja. Kalau tahun depan jumlah siswa tidak sebanyak ini,” ujar Buala’atulo Zebua, Kepala SMAN 1 Gido, kepada BENTENG TIMES, di ruang kerjanya, Jalan Karya Nomor 3, Hiliweto-Gido, Kabupaten Nias, Senin (1/4/2019).

Dijelaskan, pelaksanaan UNBK di sekolahnya tahun ini, berlangsung selama 4 hari, mulai tanggal 1, 2, 4 dan tanggal 8 April 2019. Sedangkan, peserta dibagi dalam tiga sesi, setiap lokal diisi 25 siswa, di dalam lima ruangan server yang tersedia.

“Ada empat mata pelajaran yang diuji, yakni: Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan mata pelajaran pilihan. Kalau untuk persiapan kita sudah lakukan bimbingan belajar sebanyak 175 kali pertemuan, mulai awal Februari sampai pertengahan Maret. Sekalipun nilai UNBK ini tidak menjadi dasar kelulusan siswa, namun kita berharap seluruh siswa memeroleh nilai yang memuaskan,” ujar Zebua.

Kepala SMAN 1 Gido Buala’atulo Zebua (dari kiri), Kepala SMAN 1 Ma’u Bezaro Zamasi, Kepala SMAN 2 Bawolato Septerlin Zebua, dan Kepala SMAN 1 Ulugawo Armasyah Barus foto bersama dengan Pengawas dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara (tengah), Senin (1/4/2019).

Zebua mengungkapkan, di sekolahnya ada tiga sekolah lain yang gabung mengikuti UNBK, yakni SMA Negeri 2 Bawolato, sebanyak 52 siswa, SMA Negeri 1 Ulugawo sebanyak 47 siswa, dan SMA Negeri 1 Ma’u, 32 siswa.

“Fasilitas di tiga sekolah itu, tidak memadai, juga di lokasinya tidak terjangkau jaringan internet. Mereka hanya meminjam tempat, kalau peralatan mereka siapkan sendiri,” ungkapnya.

BacaJembatan Alternatif di Gido Ambruk, Harga Bahan Pokok dan BBM Meroket di Nisel

Kendala lain, menurut Zebua, di wilayah Kecamatan Gido, sering terjadi pemadaman arus listrik secara mendadak. Sehingga untuk antisipasi selama pelaksanaan UNBK pihak sekolah menggunakan genset yang kapasitasnya sebesar 30.000 KVA. Diakuinya hari pertama pelasanaan UNBK di sekolahnya cukup berjalan lancar.

“Selama pelaksanaan UNBK ini kita tidak menggunakan arus PLN. Selain dayanya yang tidak mencukupi, juga sering padam secara mendadak. Tidak ada kendala, seluruh siswa-siswi sudah mengikuti ujian,” pungkasnya.

Menurut Zebua, rendahnya kualitas pendidikan di Kabupaten Nias dibanding 33 Kabupaten/Kota yang ada di Sumatera Utara, disebabkan minimnya tenaga guru PNS dan juga prasarana sekolah.

“Di daerah kita masih banyak gedung sekolah yang tidak layak, juga masih banyak sekolah, guru PNS-nya hanya dua orang yakni kepala sekolah dan satu orang guru. Lainnya honor semua,” tandasnya.

Namun diakuinya kualitas pendidikan di SMAN 1 Gido, setiap tahunnya terus meningkat. Bahkan tingat kelulusan di SMAN 1 Gido, tergolong tertinggi se-Kepulauan Nias. Sedangkan, pengumuman kelulusan siswa kemungkinan antara tanggal 6 sampai 9 Mei 2019.

“Kita di SMAN 1 Gido, tergolong tertinggi di Kepulauan Nias tingkat kelulusannya. Tahun ini saja siswa kita lulus SMPTN 9 orang, ada peningkatan dari tahun lalu yang hanya 7 orang,” katanya mengakhiri.

BacaListrik PLN Sempat Padam, UNBK di SMKN 1 Sogaeadu Nias Lancar

Frisca Laoli, salah seorang siswi SMAN 1 Gido saat diwawancarai BENTENG TIMES, mengungkapkan persiapannya mengikuti UNBK, selain belajar lebih giat, dengan mengulang mata pelajaran, dan belajar soal-soal ujian dari internet, juga persiapan fisik.

“Persiapannya, ya belajar lebih giat, mengulang mata pelajaran. Fisik juga harus sehat, saya aja semalam puding minum telur ayam,” katanya, senyum.

Exit mobile version