Listrik PLN Sempat Padam, UNBK di SMKN 1 Sogaeadu Nias Lancar

Share this:
ADI LAOLI-BMG
Para siswa-siswi di SMK Negeri 2 Sogaeadu, Kabupaten Nias sedang mengikuti UNBK Tahun Anggaran 2019, Senin (25/3/2019).

NIAS, BENTENGTIMES.com– Hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1, Kecamatan Sogaeadu, Kabupaten Nias, Senin (25/3/2019), berjalan lancar, walau listrik PLN sempat padam.

“Tadi memang sempat mati lampu (listrik padam), namun tidak lama hanya berkisar 45 menit. Tidak sampai mengganggu pelaksanaan ujian, karena sekolah kita memiliki dua genset berkapasitas masing-masing 5.500 watt,” kata Tehego Ndraha, Kepala SMK Negeri 1 Sogaeadu, kepada BENTENG TIMES, di kantornya.

Ndraha mengungkapkan di sekolahnya ada dua sekolah lain yang gabung melaksanakan UNBK tahun ini, yakni SMK Negeri 1 Mau sebanyak 53 siswa, SMK Negeri 1 Ulugawo 59 siswa, dan SMK Negeri 1 Sogaeadu sebanyak 155 siswa, dengan jumlah keseluruhan 267 siswa.

“Mereka gabung di sekolah kita, disebabkan di lokasi kedua sekolah itu belum bisa dijangkau jaringan internet. Kalau pelaksanaan UNBK selama 4 hari berturut-turut, mulai tanggal 25 hingga 28 Maret 2019, menguji empat mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan mata pelajaran Teori Kejuruan. Hari ini mata pelajaran yang diuji adalah bahasa Indonesia,” ungkapnya.

BacaBanyak Sekolah Pinjam Laptop Siswa untuk UNBK

Menurut Ndraha, kekurangan tenaga guru dan fasilitas yang memadai masih menjadi faktor utama rendahnya kualitas pendidikan khususnya di Kabupaten Nias dan kepuluan Nias pada umumnya. Dia membeberkan di SMK Negeri 1 Sogaeadu memiliki 16 rombel. Sementara guru PNS hanya 15 orang. Bahkan di SMK Negeri 1 Sogaeadu saat ini, hanya memiliki 8 unit komputer.

“Kita sangat kekurangan tenaga pendidik. Idealnya sekolah kita harus memiliki guru PNS minimal 34 orang. Tahun lalu, kita telah merekrut 12 orang GTT yang pembiayaannya dari APBD Provinsi Sumut, dan 5 orang guru honor dibiayai dari sumbangan orangtua siswa melalui Komite Sekolah. Akibat kekurangan komputer, ujian kita bagi dalam tiga shift, dan juga para siswa yang memiliki laptop kita suruh dibawa ke sekolah,” bebernya.

BacaDiduga Tak Dibelikan Laptop, Siswi SMP Bunuh Diri

Namun demikian, Ndraha mengakui, sudah melakukan berbagai persiapan kepada siswa dalam menghadapi UNBK tahun ini, diantaranya peningkatan frekuensi pembelajaran hingga sore hari, melatih siswa mengerjakan soal-soal serta melakukan simulasi, maupun gladik.

“Sebenarnya, yang paling menentukan hasil UNBK ini adalah kesiapan siswa itu sendiri dalam mengikuti ujian. Saya perhatikan masih banyak siswa mengikuti ujian dengan persiapan seadanya, mereka pasrah pada keadaan. Kita doakan sajalah pak, semoga anak-anak ini dapat lulus semua,” tandasnya.

Share this: