Benteng Times

Selain Mencoblos, Masyarakat Diajak Turut Mengawasi Pemilu Serentak

Sekda Nias Yanus Larosa menyampaikan pesan-pesannya pada sosialisasi partisipasi politik di Aula Kantor Bupati Nias, Jalan Pelud Binaka, Gunungsitoli Selatan, Jumat (15/3/2019).

NIAS, BENTENGTIMES.com– Guna meningkatkan pengetahuan, wawasan, pemahaman, dan kesiapan semua pihak, pada pemilihan umum (pemilu) serentak, yakni pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI (pilpres) pada 17 April 2019 mendatang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nias melaksanakan sosialisasi partisipasi politik di Kantor Bupati Nias, Jalan Pelud Binaka, Gunungsitoli Selatan, Jumat (15/3/2019).

Ketua Panitia Penyelenggara Darwis Zendrato, dalam laporannya mengungkapkan metode yang digunakan pada pelaksanaan kegiatan sosialisasi partisipasi politik pada pemilihan legislatif dan presiden di Kabupaten Nias tahun anggaran 2019, adalah metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab yang bersifat partisipatif.

“Peserta kegiatan pada sosialisasi partisipasi politik ini berjumlah 75 orang, mewakili tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh wanita dan pemilih pemula, dari 10 kecamatan di wilayah Kabupaten Nias,” ujar Darwis.

Sementara itu, Bupati Nias yang diwakili Sekda Nias Yanus Larosa dalam arahannya, menyampaikan bahwa pemilu merupakan salah satu pilar demokrasi sebagai wahana perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan yang demokratis.

“Pemerintah yang dihasilkan dari pemilu diharapkan menjadi pemerintahan yang mendapatkan legitimasi yang kuat dan amanah. Oleh karena itu diperlukan upaya dari seluruh komponen bangsa untuk menjaga kualitas pemilu,” ujar Yanus.

BacaTerlalu! 219 Pegawai Tidak Tetap Dinkes Nias Barat Satu Tahun Tidak Terima Honor

Dikatakan, pemilu yang sudah menjadi agenda rutin sejak bergulirnya era reformasi, sangat diharapkan partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya sebagai wujud nyata kepedulian warga Negara terhadap demokratisasi yang terus kembang, sebagai salah satu tujuan menuju kesejahteraan dan kemajuan bangsa.

“Kegiatan ini memiliki nilai yang sangat strategis dan penting mengingat sudah dekatnya pemilu serentak pada 17 April 2019 mendatang. Oleh karena itu, kualitas pemilu bergantung pada sosialisasi penyelenggara pemilu, masyarakat dan stakeholder terkait,” katanya.

Yanus menekankan agar seluruh komponen bangsa saling bahu membahu mendukung pelaksanaan pemilu dengan didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku serta menghormati hak-hak politik setiap warga negara. Sehingga asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil dapat tercapai.

Disebutkan bahwa salah satu bagian terpenting dari sebuah proses pemilu adalah peran dan partisipasi masyarakat dengan menjadi pemilih cerdas perlu terus menerus disosialisasikan. Sehingga nantinya diharapkan dapat terpilih pemimpin dan wakil-wakil rakyat yang mempunyai integritas dan kualitas yang tinggi.

“Melalui kesempatan ini saya mengingatkan bahwa hak politik warga negara dalam pemilu bukanlah hanya memberikan suara melainkan juga sebagai pengawasan pemilu,” tandas Yanus.

BacaSekda Sidak Sejumlah Pasar di Gunungsitoli

Menurut Yanus, kurangnya partisipasi masyarakat itu dapat disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya kurangnya informasi terkait pemilu, kurangnya perhatian, dan respon masyarakat terhadap berbagai informasi yang ada. Bahkan yang sangat memprihatinkan sikap apatis alias tidak mau tahu terhadap proses demokrasi yang dilaksanakan.

“Pengetahuan dan kesadaran warga Negara akan hak-hak politiknya serta kesadaran berpartisipasi dalam demokratisasi untuk negeri ini, menjadi penting agar dapat terhindar dari pikiran dangkal yang sengaja dihembuskan oleh kalangan atau oknum tertentu yang tidak ingin masyarakat kita matang dan dewasa dalam berdemokrasi,” tandasnya.

Exit mobile version