Ketua DPRD Kota Gunungsitoli Dituding Sampaikan Kabar Bohong

Share this:
ADI LAOLI-BMG
Sejumlah orator Forum Bersama Penuntut Keadilan (BPK), saat berada di Ruang Senteral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Nias, melakukan konfirmasi, terkait kabar pengaduan terhadap Forum BPK, Kamis (28/2/2019).

Atas berita itu, pimpinan aksi Forum BPK Krisman Zebua mengaku dirinya dan keenam temannya yang dikabarkan sudah dilaporkan merasa was-was dan resah, bahkan tidak sedikit keluarga, kerabat dan teman bertanya baik melalui telefon maupun menanyakan langsung.

“Mungkin maksudnya hanya untuk menakut-nakuti. Namun, efeknya sudah membuat kegaduhan di tengah-tengah masyarakat. Setiap saya mampir di warung, teman-teman bilang kalau kami para aktifis sudah dilaporkan ke polisi. Keluarga saya jadi khawatir,” katanya.

Krisman pun mengaku tidak tahu apa maksud Herman Jaya berkata demikian, apalagi ketokohannya sebagai Ketua DPRD Kota Gunungsitoli. Krisman menuturkan bahwa pada 13 Februari 2019 lalu, Forum BPK berunjukrasa di Polres Nias, mendesak Polres Nias meninjau ulang SP3 kasus dugaan Ijazah palsu milik Herman Jaya Harefa.

“Kalau maksudnya untuk menakut-nakuti agar kasus dugaan ijazah palsu itu tidak diungkap, kami tidak takut. Kami tak berhenti berjuang, sampai memeroleh kejelasan hukum. Masyarakat jangan mau dibohongi terus,” pungkasnya.

BacaKasus Dugaan Ijazah Palsu Ketua DPRD Gunungsitoli Di-SP3, Warga Demo di Polres Nias

Terpisah, Ps Paur Subbag Humas Polres Nias Bripka Restu Gulu saat dikonfirmasi, mengakui pihaknya belum menerima laporan maupun pengaduan terhadap 7 orang oknum orator demo Forum BPK itu.

“Sampai saat ini, kita belum menerima laporan pengaduan terhadap oknum Forum BPK,” katanya.

Share this: