Benteng Times

Berada di Antara Tiga Lempeng Tektonik Dunia, Indonesia Beresiko Tinggi Bencana Alam

Dandim 0205/TK Letkol Inf Taufik Rizal saat menjelaskan kesiapan Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) kepada Bupati Terkelin Brahmana dan Kapolres Karo AKBP Benny Remus Hutajulu dan Forkopimda Karo, di Lapangan Markas Komando 125/SMB Kabanjahe, Senin (19/11/2018).

KARO, BENTENGTIMES.com– Indonesia salah satu negara yang memiliki tingkat risiko bencana alam tertinggi di dunia (high risk disaster country). Posisi Indonesia berada di antara tiga lempeng tektonik dunia, yaitu lempeng Samudra Hindia Australia, lempeng Samudra Pasifik, dan lempeng Benua Eurasia.

“Pertemuan tiga lempeng aktif dapat mengakibatkan Indonesia memiliki kondisi geologis dan geo morfologis yang kompleks. Hal ini dampak yang akan terjadi sangat besar dan berpotensi terjadi di wilayah Provinsi Sumatera Utara, khususnya di Tanah Karo,” ujar Dandim 0205/TK Letkol Inf Taufik Rizal, dalam sambutannya pada Apel Gelar Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB), bertempat di Lapangan Markas Komando 125/SMB Kabanjahe, Senin (19/11/2018).

Dandim 0205/TK Letkol Inf Taufik Rizal memaparkan kesiapan Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana kepada Bupati Terkelin Brahmana dan Forkopimda Karo, bertempat di Lapangan Markas Komando 125/SMB Kabanjahe, Senin (19/11/2018).

Masih kata Taufik, dampak bencana tidak hanya dapat merenggut korban jiwa tapi juga mengakibatkan terganggunya perekonomian masyarakat, seperti lahar dingin pada 22 Februari 2018 yang terjadi di Desa Perbaji, Kecamatan Tiganderket dan Desa Sigarang-Garang, Kecamatan Naman Teran. Oleh sebab itu, melihat besarnya kerawanan bencana alam di Kabupaten Karo, maka kita pihak berkewajiban berperan secara aktif, guna mengatasi berbagai keterbatasan dan tantangan pelaksanaan tugas dan penanggulangan bencana di daerah.

“Kita semua yang hadir saat ini perlu mewujudkan suatu sinergitas dengan segenap potensi daerah dan sumber daya yang tersedia,” ucapnya.

(Baca: Sestama BNPB: Karo Masuk Kategori Rawan Bencana)

(Baca: Pencarian Korban Longsor di Nisel Terkendala, Alat Berat Sulit Jangkau Lokasi)

Atas kerawanan bencana itu, maka perlu dibentuk satuan tugas (satgas) berupa pasukan reaksi cepat penanggulangan bencana di tingkat kabupaten/kota. Tujuannya untuk membantu menanggulangi bencana alam, pengungsian, dan bantuan kemanusiaan agar tanggap dan melakukan langkah-langkah mitigasi mengantisipasi setiap kemungkinan terjadinya bencana alam serta mengurangi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana alam yang sewaktu-waktu dapat terjadi di wilayah Karo.

Dalam gelar pasukan pembentukan pasukan reaksi cepat penanggulangan bencana yang tergabung di dalamnya TNI/Polri, BPBD, Pemda, PMI, SAR, BUMN, BUMD, dan seluruh komponen masyarakat yang bertugas di wilayah Kabupaten Karo. Disebutkan, untuk memperkuat tiga aspek penting jika bencana terjadi; pertama harus ada kesadaran bahwa bencana merupakan masalah kemanusiaan yang menjadi tanggung jawab bersama komunitas, kedua MoU antara semua stakeholder.

Dengan adanya MoU antara semua stakeholder, maka dapat dijadikan sebagai dasar dalam melaksanakan kerjasama sesuai peran dan fungsi, tanggung jawab dan peran masing-masing. Ketiga, pembangunan interpersonal relations pembangunan hubungan secara pribadi antar pejabat TNI Polri dan Pemda serta stakeholder lainnya.

“Oleh karena itu, kedepannya nanti Satgas ini sebagai pasukan terdepan reaksi cepat penanggulangan bencana Kabupaten Karo jika bencana ada,” tandasnya.

Dalam Apel Gelar Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana itu, Dandim 0205/TK Letkol Inf Taufik Rizal ditemani Bupati Karo Terkelin Brahmana dan Forkopimda lainnya melakukan pemeriksaan pasukan dan kesiapan sarana dan prasarana, berupa kendaraan alat masak BPBD, kendaraan PMI, kendaraan Damkar, kendaraan Dishub, kendaraan Dinas Kesehatan.

Kemudian pemeriksaan kendaraan Molin (mobil perlindungan perempuan dan anak), dan Torlin (Sepeda Motor Perlindungan Perempuan dan Anak), kendaraan BPBD, kendaraan Polisi Militer (PM), kendaraan polisi, truk Kodim 0205 /TK, truk 125/SMB, ambulance 125/SMB, sepedamotor Babinsa.

Di sela-sela pemeriksaan kesiapan pasukan dan sarana prasarana, Terkelin Brahmana menyampaikan dukungan kepada Dandim 0205/TK atas terbentuknya PRCPB di Kabupaten Karo. Sebagai bentuk komitmennya, Terkelin juga menyampaikan akan menampung anggaran untuk kegiatan PRCPB di Kabupaten Karo.

“Secepatnya dibuat surat ke Pemda Karo atas terbentuknya PRC, tembusan ke DPRD Karo dan Kalak BPBD Karo, agar kami dapat memroses dan segera menampung anggaran kegiatan PRC tersebut,” ujar Terkelin.

(Baca: Operasi SAR Korban Tanah Longsor Nisel Dihentikan, Tiga Korban Belum Ditemukan)

(Baca: Kodim 0213/Nias Gelar Gladi Posko Penanggulangan Bencana Alam)

Turut hadir dalam apel gelar Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB), Kapolres Karo AKBP Benny Remus Hutajulu SIK, Anggota DPRD Karo Jhon Karya Sukatendel, Asisten 1 Suang Karokaro, Kasdim 0205/TK Mayor Inf D Marpaung, Dansubdenpom I/2-1 Kapten CPM Ruslan Efendi Hutagalung, Kadis Perhubungan Gelora Fajar Purba, Kalak BPBD Karo Martin Sitepu, Kasatpol PP Hendrik Philemon Tarigan, Kadis Pemberdayaan Anak dan Perempuan Hartawati Tarigan, Kajari diwakili Kasi Intel Arif Kadarman, Ka Rutan diwakili Joy Barasa, Kemenag diwakili Adi Sungkuno, Ketua LVRI Karo Randan Ginting, para Danramil se-Kodim 0205/TK, para Camat se-Kabupaten Karo, peserta gelar pasukan TNI/Polri, Relawan SAR, FKPPI, dan Banser.

Exit mobile version