Benteng Times

Walau Siksa Polisi Hingga Tewas, Teroris Dalang Kerusuhan Dirawat secara Manusiawi

Teroris dalang kerusuhan di Rutan Mako Brimob Wawan Kurniawan alias Abu Afif dirawat di ruang identifikasi forensik di RS Polri, Jakarta Timur, Kamis (10/5/2018).

DEPOK, BENTENGTIMES.com – Pasca kerusuhan di Rutan cabang Salemba, Mako Brimob, Kepala Dua, Depok, sejak Selasa (8/5/2018) malam, berakhir Kamis (10/5/2018) pagi tadi, satu orang dengan kursi roda tampak dirawat di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Dia adalah Abu Afif, napi teroris yang ikut merusuh dan melakukan penyanderaan di Rutan Mako Brimob, Depok.

“Napi, Abu Afif (43),” ujar Kepala Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kombes Edi Purnomo, Kamis (10/5/2018).

Edi mengatakan, hanya satu orang napi yang dirawat di RS Polri. Menurutnya, Abu Afif mengalami luka di bahu kiri, tapi Edi belum bisa memastikan jenis luka tersebut.

“Satu orang (napi yang dirawat), luka di bahu kiri. Saya belum lihat lukanya. Sedang dilakukan perawatan,” kata Edi.

(BACA: Hari yang Mengharukan! Bayi Lahir Setelah Ayahnya Gugur di Kerusuhan Mako Brimob)

Abu Afif tiba di RS Polri pukul 09.30 WIB. Ia dibawa menggunakan ambulans dan dimasukkan ke ruang perawatan dengan menggunakan kursi roda.

Masker dan selimut dipakaikan pada Abu Afif. Ia juga mendapat penjagaan polisi. Pukul 09.50 WIB, ia dipindahkan ke ruang unit gawat darurat. Selama 15 menit berada di ruang gawat darurat, dia kembali dibawa menuju ruang perawatan.

Sementara, korban luka yang lain, dari kepolisian, yakni Polwan Sulastri, juga tengah menjalani perawatan. Dia sempat disandera napi dan mengalami luka dibagian wajah. Dia habis dihajar para laki-laki napi teroris.

(BACA: Tahanan Terorisme Akhirnya Menyerah, Langsung Dipindah ke Nusa Kambangan)

Kondisi terakhir polwan Sulastri diupdate oleh akun Brigjen Pol Krishna Murti yang kini menjabat sebagai Karomisinter Divhubinter Polri. Krishna Murti mengunggah foto Sulastri di dalam akun media sosial miliknya, Rabu (10/5/2018).

Para polisi yang jadi korban tewas di kerusuhan Mako Brimob.

Polisi penyidik dilatih untuk bermental humanis. Para napi teroris bermental membunuh.. .. ..Lihat perilaku mereka thd Iptu Polwan Sulastri giginya habis dihajar para teroris laki2… Apakah mereka tau kalau beliau adalah perempuan..??? #kamibersamapolri #kmupdates

Sebelumnya, meski sempat ada perlawanan, sebanyak 155 tahanan di rutan cabang Salemba yang ada dalam Mako Brimob akhirnya menyerahkan diri pada Kamis pagi. Sembilan anggota polisi jadi korban, lima orang di antaranya tewas dengan cara sadis, dan satu napi terorisme tewas tertembak.

Bripka Iwan Sarjana, anggota polisi terakhir yang disandera napi teroris di Rutan Mako Brimob akhirnya berhasil dibebaskan, Rabu (9/5/2018) pukul 24.00 WIB.

“Informasi dari Tim Negosiator Polri bahwa sandera atas nama Bripka Iwan Sarjana sudah berhasil dibebaskan dalam keadaan hidup sekitar 1 jam yang lalu,” ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Kamis (10/5/2018).

(BACA: Begini Keadaan Ahok Selama Masa Mencekam di Mako Brimob)

Setyo menuturkan, Bripka Iwan yang telah mengalami penyanderaan lebih dari 24 jam itu mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya terutama di bagian wajah.

“Ia mengalami luka-luka berat di bagian wajah dan di beberapa bagian tubuhnya. Sekarang yang bersangkutan sudah dibawa ke RS Polri untuk ditangani lebih lanjut,” terang Setyo

Menurut Setyo, pembebasan Bripka Iwan bisa terwujud berkat hasil negosiasi yang diupayakan oleh Tim Negosiator Polri. Negosiasi antara Tim Negosiator dan para narapidana teroris itu sepakat untuk menukarkan Bripka Iwan dengan persediaan makanan bagi para narapidana teroris yang berada di dalam blok tahanan.

“Bisa dibebaskan karena hasil negosiasi oleh Tim, dengan cara menukarkan Bripka Iwan dengan sepaket persediaan makanan untuk para penyandera,” imbuh Setyo.

Exit mobile version