Benteng Times

Geng Motor, Kumpulan Negara Bebas, Pecandu Narkotika

Dua pelaku dari delapan tersangka pelaku begal sadis di Medan.

MEDAN, BENTENGTIMES.com– Geng motor menjadi topik hangat di Sumatera Utara, terkhusus Kota Medan. Tapi bukan tentang solidaritas, melainkan aksi beringas yang telah menghilangkan nyawa orang lain.

Adalah Retno Suwito. Pria 26 tahun itu telah jadi korban keberingasan sekelompok pemuda bermotor itu di Jalan M Ilyas, Kelurahan Martubung, Kecamatan Medan Labuhan, Rabu (21/4/2022) malam, pukul 23.48 WIB.

Korban yang sehari-hari berprofesi sebagai mekanik sepeda motor itu dikeroyok hingga tewas di depan istrinya Sitikarah (23), dan dua orang anaknya.

Para pelaku terdiri dari pemuda tanggung. Mereka menyerang membabi buta pakai senjata tajam (sajam). Sejak itu, Medan mencekam di malam hari.

Atas kasus itu, pihak kepolisian bergerak. Delapan pelaku pengeroyokan diamankan. Termasuk dua orang diantaranya sebagai otak pelaku.

BacaKematian Tragis Pelajar SMAN 4 Medan, Dibacok Geng Motor di Jalan Kapten Sumarsono

BacaMalam Minggu Kelabu di Siantar, Pemuda Asal Sinaksak Kritis Dikeroyok Geng Motor

Tapi miris, dari delapan orang pelaku, dua orang berusia 18 tahun dan 20 tahun. Sedangkan, enam orang lainnya masih di bawah umur.

Halaman Selanjutnya >>>

Motif

Motif

Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Faisal Rahmat Hussein mengatakan, pengeroyokan itu lantaran salah paham. Bermula saat korban mengendarai sepeda motor Vario bersama istri dan kedua anaknya.

Saat sedang di jalan, korban ditegur para tersangka dengan mengucapkan kata-kata kasar. Tak terima dimaki, korban membalas ucapan tersangka.

Ternyata, anggota geng motor itu mengejar korban.

Mengetahui dirinya dikejar, korban mencoba melarikan diri. Namun, para tersangka memepet sepeda motor korban hingga terjatuh. Ketika korban beserta istri dan anaknya terjatuh, pelaku mengambil celurit dan menikam korban.

Dua dari delapan tersangka pelaku pengeroyokan yang menewaskan Retno Suwito dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolrestabes Medan, pada Senin (25/4/2022) sore. Enam tersangka lainnya masih di bawah umur.

BacaBukan Karena Diancam Patahkan Batang Leher Bobby Nasution Geram, Tapi Ini..

BacaSudah Ditangkap, Pria Arogan yang Ancam Patahkan Leher Bobby di Medan

Atas perbuatan itu, para pelaku dikenakan pasal 338 KUHPidana tentang Pembunuhan dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. Sementara, pelaku di bawah umur akan mengikuti peradilan anak yang berlaku.

Halaman Selanjutnya >>>

Tamat SMP

Halaman Sebelumnya <<<

Tamat SMP

Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak sempat mencecar pertanyaan kepada dua tersangka yang dihadirkan dalam konferensi pers, pada Senin (24/4/2022) sore. Kedua pelaku mengaku hanya lulusan SMP.

Dan, merekalah yang berperan melakukan penusukan atau penikaman serta pembacokan teradap korban.

“Kenapa kau bacok? Kau harusnya bantu orangtuamu, bukan bacok orang. Kau nggak kasihan di depan anaknya kau buat dia mati. Hei, nggak kasihan. Aduh kalian ini gimana,” kata Panca, kepada kedua pelaku.

Kepada Kapolda Sumut, salah satu pelaku menyatakan dia tergabung dalam kelompok geng motor Kumpulan Negara Bebas atau KNB.

BacaDuel Maut di Belawan, Pemuda 26 Tahun Tewas Ditusuk Pakai Gunting

BacaPencabulan Anak Tiri di Belawan, Terungkap Usai Tes Keperawanan Keperluan Daftar Sekolah

Mendengar itu, Panca geram.

“Kamu belajar. Kau mau bebas, ha? Ada kamu bikin geng-geng nggak jelas. Diproses ini pak Tatan! (Dir. Reskrimum Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja),” tegas Panca.

Halaman Selanjutnya >>>

Tiga Pelaku Masih Berkeliaran

Halaman Sebelumnya <<<

Tiga Pelaku Masih Berkeliaran

Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak mengungkapkan ada tiga pelaku lain dari anggota komplotan geng motor yang terlibat pembunuhan terhadap korban Retno Suwito, masih berkeliaran. Panca meminta mereka menyerahkan diri, jika tidak ingin dihadiahi timah panas.

“Tiga orang lagi saya minta menyerahkan diri. Kalau tidak, saya harus tegas,” kata Panca, di Mapolrestabes Medan, Senin (25/4/2022) sore.

Menurut Panca, mereka ini lah yang sering membuat resah di kawasan Medan Utara, khususnya di wilayah Medan Labuhan, Medan Deli, dan Medan Belawan.

Para pelaku komplotan geng motor ini sering berkonvoi untuk tawuran dan bahkan menakut-nakuti masyarakat.

Dari hasil pemeriksaan sementara, para pelaku ternyata merupakan pecandu narkoba. Ini pula yang diduga menjadi alasan, kenapa komplotan geng motor itu begitu beringas dan nekat membunuh warga.

“Hasil pemeriksaan, mereka ternyata menggunakan narkotika. Sekali lagi, karena pelaku dipengaruhi narkotika. Tidak murni (masalah ekonomi),” kata Panca.

BacaTerlibat Pengeroyokan, Ditangkap Saat Merayakan Sweet Seventeen

BacaMereka Para Perampok Jalanan, Biasa Beraksi di Kawasan Belawan, Satu Ditembak

Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak menggelar konferensi pers kasus pengeroyokan yang dilakukan geng motor di Mapolrestabes Medan, Senin (25/4/2022) sore.

Dijelaskan, sejumlah barang bukti senjata tajam yang digunakan untuk melukai atau menakut-nakuti warga, telah disita. Diantaranya celurit berukuran besar.

Halaman Sebelumnya <<<

Exit mobile version