Benteng Times

Gubsu Edy Geram Sama Walikota Bobby: Jangan Bikin Aku Marah!

Gubsu Edy Rahmayadi (kanan) dan Walikota Medan Bobby Nasution. (Latar) Pemudik Warga Negara Indonesia (WNI) dari Malaysia saat tiba di kedatangan Internasional Bandara Kualanamu, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.

MEDAN, BENTENGTIMES.com– Hubungan antara Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi dengan Walikota Medan Bobby Nasution, sedang tidak baik-baik saja. Mantan Pangkostrad itu menyampaikan kegeramannya sama menantu Presiden Joko Widodo tersebut.

Edy Rahmayadi geram lantaran suami Kahiyang Ayu itu mengaku tidak tahu lokasi karantina warga negara Indonesia (WNI) dari luar negeri yang tiba di Sumatera Utara (Sumut).

“Ada lagi yang teriak-teriak di medsos atau di apa itu, walikota tidak tahu. Loh, emang Tuhan, maha tahu, tapi kalau orang satu-satu minta diberi tahu tambah mundur dia. Hai manusia, bertakwalah kamu, kata Tuhan. Tapi, tak satu per satu juga. Kau harus tahu, kau harus tahu,” ujar Edy Rahmayadi, saat membuka rapat koordinasi penanganan virus Corona, bertempat di rumah dinas Gubsu, Medan, Kamis (6/5/2021).

Plt Kepala Dinas Kesehatan Medan Syamsul Nasution, hadir dalam rapat itu. Edy kemudian meminta agar Syamsul Nasution memberitahu ke Bobby terkait tempat isolasi tersebut.

BacaAda 121 Temuan BPK RI di Sumut, Edy Rahmayadi: Kita Semua Kebingungan

BacaViral! FUI Bubarkan Jaran Kepang, Alasannya Musyrik, Wanita Diludahi

Edy bahkan mengancam akan marah kalau Bobby tetap mengaku tidak tahu.

“Ada yang dari Medan? Kamu (Syamsul) berita tahu itu, jangan nanti bilang nggak tahu lagi. Aku lama-lama jadi marah aku ini,” kata Edy.

“Tak ada urusan sama aku itu, siapa pun dia. Jangan bikin aku marah. Kalau aku marah nggak peduli aku siapa dia,” katanya lagi.

Bersambung ke halaman 2..

Dia kemudian menjelaskan lokasi yang nantinya akan menjadi tempat isolasi bagi WNI yang datang dari luar negeri, yakni kawasan PTPN III, Sei Karang, Deli Serdang. Edy lebih memilih tempat itu dijadikan lokasi isolasi daripada hotel.

“Saya minta kemarin ditempatkan di PTP 3. Kenapa di sana? Karena kalau di hotel datang orang bersenda gurau,” ujar Edy.

Ia kemudian meminta agar semua pihak bekerjasama dalam penanganan Covid-19 ini. Dia juga meminta jika ada yang salah, agar diberitahu secara langsung bukan dibuat di media sosial.

“Udah satu tahun lima bulan saya tangani Covid. Kita harus bergandengan tangan, koordinasikan dengan baik. Kalau ada yang salah-salah, beritahu supaya nggak salah dia, berikan masukan. Saya tak mau kalian cerita di medsos, cerita di koran,” pesan Edy.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat memimpin rapat koordinasi penanganan virus Corona.

BacaBegini Pesan Damai Edy Rahmayadi pada Syukuran Awal Tahun di HKBP Pearaja

BacaWakil Gubernur Sumut Dilaporkan, Gubsu: Sah-sah Saja!

Sebelumnya, Bobby Nasution mengungkapkan protes kepada Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi soal lokasi karantina WNI yang baru tiba dari luar negeri. Dia bilang Pemprov menentukan lokasi karantina WNI yang baru tiba dari luar negeri di Medan, namun tak berkoordinasi dengannya.

Dia mengungkapkan, lokasi karantina para WNI yang baru tiba dari luar negeri itu tersebar di lima hotel dan beberapa kantor milik Pemprov Sumut di Medan.

Bersambung ke halaman 3..

Menurut Bobby, Pemprov Sumut seharusnya memberi tahu Pemko Medan soal lokasi karantina itu.

“Ini karantina adanya di Medan dibuat. Memang WNA (warga negara asing) di Deli Serdang dekat bandara, untuk di Medan ada beberapa hotel dan beberapa kantor dinas lah kita bilang milik provinsi, bukan Kota Medan. Karena ini wilayahnya provinsi, tapi kami meminta agar Kota Medan diberi informasi lebih lanjut,” kata Bobby, ke wartawan, Rabu (5/5/2021).

Bobby mengatakan Pemko Medan seharusnya dilibatkan agar bisa menambah personel untuk mengawasi para WNI yang sedang dikarantina demi mencegah penyebaran Corona.

BacaGugatan Akhyar-Salman Gugur, Bobby-Aulia Sah Pemenang Pilkada Kota Medan

BacaEdy Rahmayadi Kunjungi Museum TB Silalahi: Opung, Bagus Sekali!

Ia khawatir WNI yang sedang dikarantina itu keluyuran ataupun bertemu dengan orang lain selama masa karantina.

“Karena seperti keluar hotel, begitu ada keluarganya yang datang. Sementara pasukan di sana tidak paham, seharusnya Kota Medan diinformasikan agar penambahan pasukan di sana apakah dari BPBD kita, Satpol PP kita, itu bisa membantu Provinsi Sumut menambah personel, hotelnya sampai hari ini ada lima hotel,” tandas Bobby.

Exit mobile version