Benteng Times

Adam dan Malik, Bayi Kembar Siam Asal Taput Butuh Uluran Tangan

Adam dan Malik, bayi kembar siam asal Tapanuli Utara kini berada di RSUP Haji Adam Malik, Medan.

MEDAN, BENTENGTIMES.com– Adam dan Malik, bayi kembar siam asal Desa Manalu Purba, Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), yang lahir pada 22 November 2018 silam kini berada di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik, Medan. Kondisi anak ketiga dan keempat dari pasangan suami istri (pasutri) Juliadi Silitonga dan Nurida Sihombing, kian sehat.

Rencananya, terhadap bayi tersebut akan dilakukan operasi pemisahan. Namun saat ini pihak rumah sakit belum menentukan jadwal operasinya.

Humas RSUP Haji Adam Malik Rosario Dorothy Simanjuntak menjelaskan, kesehatan bayi tersebut secara umum baik. Berat badannya pun kini hampir mencapai 17 kg.

“Kalau rencana pemisahan bayi kita sedang persiapkan dan dibentuk tim penanganan,” kata Rosario, Selasa (25/6/2019).

BacaPuji Tuhan, Bayi Kembar Tiga Lahir Selamat di Samosir

BacaBayi Kembar Tiga Lahir di Asahan, Ini Mimpi Ayahnya Sebelumnya

Rosario melanjutkan, perlu persiapan sangat matang untuk melakukan operasi itu. “Tim sudah dibentuk beberapa bulan lalu, dan sudah beberapa kali rapat. Namun sejauh ini kita belum menentukan tanggal,” ujarnya.

Namun sejauh ini, ada kendala yang dihadapi pihak rumah sakit. Seiring bertambahnya usia sang bayi, bertambah pula tingkat kebutuhannya. Rosario mengaku, jika pihak rumah sakit memiliki kendala menyangkut kebutuhan sehari-hari dari bayi kembar siam tersebut.

“Kebutuhan itu mulai dari penggunaan pampers yang semakin tinggi. Karena, dengan bertambahnya usia, siklus buang air juga kan bertambah. Minyak telon, tisu basah, dan lainnya. Kebutuhan umum itu tidak ditanggung pihak rumah sakit atau BPJS,” jelasnya.

BacaBayinya Lahir Usus di Luar Tubuh, Nurul: Mohon Doa Kesembuhannya..

BacaBayi Kembar Bermarga Siahaan ‘Tertahan’ di RS Tiara Karena Ketiadaan Biaya

Selama ini, kata Rosario, sejumlah perawat dan petugas medis yang membantu untuk membeli kebutuhan bayi tersebut. Orangtua bayi pun tergolong kurang mampu dan bahkan jarang berada di rumah sakit.

“Selama ini, ya perawat lah yang menalangin, tapi ya sampai kapan bisa begitu,” ucapnya.

Ayah dan Ibu Bayi Kembar Siam Tak Punya Pekerjaan Tetap di Medan

Rosario menyampaikan, orangtua bayi kembar siam bernama Adam dan Malik itu tak selalu di rumah sakit karena sang ibu Nurida Sihombing memiliki dua anak kecil lainnya yang harus ia rawat. Sementara, ayahnya Juliadi Silitonga tidak memiki pekerjaan jika berada di Medan. Sehingga, tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarga.

“Jadi, kita harapkan Pemerintah Kabupaten Taput berkenan memperhatikan warganya ini,” harapnya.

Rosario pun berharap, ada keluarga yang rutin menjaga bayi kembar siam tersebut. Hal itu untuk memudahkan pihak rumah sakit berkoordinasi dengan keluarga, terutama saat harus mengambil tindakan medis.

BacaHari yang Mengharukan! Bayi Lahir Setelah Ayahnya Gugur di Kerusuhan Mako Brimob

BacaBayi Ini Lahir Setelah 4 Tahun Orangtuanya Meninggal, Kok Bisa?

Sementara itu, Direktur RSUP Haji Adam Malik dr Bambang Prabowo MKes sangat berterimakasih jika ada yang bisa menjadi donatur atas anak tersebut.

“Kami senang kalau ada donatur yg mau membantu. Khususnya dari pemda tempat dimana anak-anak tersebut berasal,” katanya.

Exit mobile version