Kisah Erwin Siahaan, Driver Ojek Online yang Lolos jadi DPRD: Mamak Pijat Tuhan

Share this:
Erwin berziarah ke makam ibunya di pemakaman Pemda Smalingkar B, Medan.

Dan, gulai tersebut merupakan makanan terakhir yang diberikan ibu padanya, karena dua hari kemudian ibu Erwin meninggal dunia. Dan, ternyata sang ibu memiliki polis asuransi Prudential sebesar Rp102 juta.

“Uang itu dibagi empat dengan anaknya, Rp23 juta satu orang. Untuk biaya pemakaman Rp7 juta per satu anak, kemudian uang saya dipinjam agen Prudential sebesar Rp4 juta. Dari sisa Rp12 juta itu, saya gunakan untuk biaya kampanye,” ujarnya.

Dengan uang tersebut, Erwin pun melangkah mensosialisasikan visi dan misinya, mengetuk hati masyarakat untuk mau memilihnya.

“Aku banyak sosialisasi ke perhimpunan, marga Batak, seperti marga Siahaan, kemudian masuk Nababan, masuk ke perhimpunan marga br Tobing dan marga lainnya,” ujar ayah dua anak tersebut.

Tak hanya itu, Erwin juga banyak mensosialisasikan visi dan misinya kepada komunitas driver ojol.

Erwin mengaku berani terjun dalam kontestasi perpolitikan ini karena prihatin dengan kondisi masyarakat yang terus dipersulit dalam mendapatkan pelayanan pemerintah.

Namun, sebelum bertarung, dia juga menemui banyak hambatan saat masih akan bergabung ke partai politik. Dua kali ia ditolak oleh partai politik hingga akhirnya dia bertemu dengan Ketua PSI Sumut Fuad Ginting, yang merupakan temannya semasa SMA.

Lalu Fuad menghubungkan dirinya kepada Fahri, Ketua PSI Medan. Dia kemudian jadi Ketua PSI Medan Johor.

“Aku jatuh cinta dengan PSI karena antikorupsi, antiintoleransi,” ujarnya.

Dan, ketika nanti sudah duduk jadi wakil rakyat, dia mengaku akan fokus membenahi ketimpangan infrastruktur dan pelayanan di Kota Medan.

Share this: