Benteng Times

Guru Besar UIN: Pemimpin Itu Panutan, Selain Ahli Juga Harus Jujur

Dialog interaktif yang dilaksanakan Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Sumatera Utara di Hotel Candi Jalan Darussalam Medan, Minggu (10/6/2018).

MEDAN, BENTENGTIMES.com – Ada beberapa kriteria yang harus dimiliki seorang pemimpin karena seorang pemimpin adalah panutan bagi orang-orang di sekitarnya. Dan untuk mendapatkan pemimpin yang bisa jadi panutan, kita pun jangan sembarangan memilih pemimpin. Selain ahli, pemimpin itu juga harus jujur, karena memimpin berlandaskan kejujuran adalah mutlak.

Demikian disampaikan Prof Dr H Katimin MA pada dialog interaktif yang dilaksanakan Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Sumatera Utara dengan tema “Mencari Pemimpin yang jujur dan Amanah” di Hotel Candi Jalan Darussalam Medan, Minggu (10/6/2018).

Dia mengatakan, jika kita mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW dalam memimpin, maka seorang pemimpin itu harus memiliki 4 sifat. Diantaranya, siddik yang berarti jujur, dimana orang tidak gampang mengimplementasikannya, amanah yakni apabila diberi kepercayaan selalu bisa dipercaya, tablig yang berarti bisa komunikatif dengan baik dengan siapa saja serta yang ke-4 adalah fathonah yakni orang yang ahli dalam memimpin birokrasi.

Dikatakan, dalam memilih pemimpin kita jangan tertipu dengan penampilan, karena belum tentu penampilannya baik belum tentu baik.

“Dan, kita jangan mau terpecah belah gara-gara politik, perbedaan dalam memilih itu adalah hal yang wajar,” kata Guru Besar UIN Sumatera Utara Fakultas Usuluddin dan Studi Islam ini.

Dan, kepada para ulama, diminta jangan suka memberikan fatwa ‘kafir’ kepada sesama ulama, karena yang berhak menentukan orang itu ‘kafir’ hanya Allah Subhanahu Ta’ala. Sebab, katanya, belum lama ini ada seorang ustad viral di medsos, dan langsung dikatakan kafir.

“Tentunya ini hal yang tidak benar, karena langsung membilang kafir,” jelas Prof Dr H Katimin MA.

Sementara itu, Prof DR.H. M Arif Nasution MA mengatakan, pemimpin itu penerima amanah dari rakyat. Seorang pemimpin itu harus mempunyai tatanan nilai (sesuatu yang dihargai dari masyarakat), selain itu juga pemimpin harus mempunyai struktur kemasyarakat.

Arif Nasution yang juga Guru Besar USU dan Ketua Pasca Sarjana Ilmu Politik ini juga menegaskan, seorang pemimpin itu harus bisa mendidik dari keluarga. Karena mendidik keluarga merupakan objek, jika pemimpin keluar dari nilai-nlai dalam mendidik keluarga, maka akan hancurlah kita.

“Untuk itu marilah kita memilih pemimpin yang baik diantara yang terbaik pada pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) Sumatare Utara. Memilih pemimpin itu harus bisa mendidik keluarga, karena di keluarga kita memimpin seumur hidup. Sedangkan untuk memilih pemimpin Sumut hanya 5 tahun sekali. Oleh sebab itu, pilihlah pemimpin yang bisa mengayomi seumur hidup,” ajaknya.

Ketua Bamusi Sumut Drs H Syahrul Siregar SE.Me.Ing mengatakan, pelaksanaan dialog interaktif ini bertujuan untuk memilih pemimpin 5 tahun ke depan di Sumatera Utara dan sekaligus memilih pemimpin yang jujur.

“Pemimpin yang jujurlah yang bisa membawa Sumut ini bisa lebih baik lagi. Selain jujur, juga harus punya ilmu dalam birokrasi dan bisa komunikasi yang baik dengan siapa saja,” jelasnya.

Exit mobile version