Di RS Jiwa, Polisi Penembak Adik Ipar ‘Dijauhkan’ dari Pasien Lain

Share this:
Kompol Fahrizal

MEDAN, BENTENGTIMES.com – Wakapolres Lombok Tengah yang juga mantan Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Fahrizal mendapat perawatan di RS Jiwa (RSJ) Prof Dr M Ildrem di Jalan Tali Air, Medan, Sumatera Utara. Polisi penembak adik iparnya itu dirawat terpisah dari pasien lain di rumah sakit tersebut.

“Dia (Fahrizal) memang dirawat di sini. Dia dirawat terpisah dengan pasien kejiwaannya lainnya,” kata Direktur RS Jiwa Prof Dr M Ildrem, Chandra Syafei SpoG, Rabu (18/4/2018).

Chandra mengaku tidak mengetahui pasti alasan polisi membantarkan Fahrizal ke RS Jiwa. Hanya saja, untuk mengetahui kondisi kejiwaannya, Kompol Fahrizal akan ditangani oleh tim persatuan dokter jiwa.

“Kita enggak tau, tapi menurut informasi dia (Fahrizal) ini mau ditangani tim persatuan dokter jiwa. Sebenarnya di Polda itu kan ada dokter jiwanya juga, mungkin karena penting, makanya dipindah ke sini,” terang Chandra.

Chandra menambahkan, belum mengetahui pasti kondisi kejiwaan yang dialami mantan Kasat Reskrim Polresta Medan ini. Sebab, lanjutnya, Kompol Fahrizal baru masuk ke RSJ tiga hari lalu.

“Belumlah, baru masuk itu, baru ditangani tim, belum ada laporan sama kita. Nanti kalau sudah lengkap diagnosanya apa, baru kita tau kondisi kejiwaannya bagaimana,” urai Chandra.

Di RS Jiwa milik Pemprov Sumut itu, Fahrizal akan menjalani serangkaian observasi yang akan ditangani dokter khusus. Kompol Fahrizal akan ditangani secara tim mengingat kasus yang dialaminya butuh penanganan lebih khusus.

“Semua pasien kan kita yang tangani, cuma memang ada juga satu-satu yang perlu penanganan tim. Mungkin karena terlalu banyak terekspos ke publik jadi perlu penanganan tim ya terserah,” papar Chandra.

Terpisah, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting mengatakan bahwa Fahrizal akan dibantarkan selama dua minggu di RS Jiwa. Pembantaran ini bagian dari rangkaian observasi kejiwaan terhadap Fahrizal.

“Iya, itu kan memang rangkaian dari kegiatan pemeriksaan kejiwaan. Kemarin itu kan sudah pemeriksaan oleh dokter jiwa lanjut dengan observasi dua minggu. Tapi selesai observasi nanti masuk ke tahanan lagi,” jelasnya.

Sementara itu, Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto, mantan Kapolrestabes Medan yang pernah menjadi komandan di satuan wilayah langsung Kompol Fahrizal mengatakan sangat prihatin atas cobaan yang sedang dihadapi mantan anak buahnya di satuan reskrim itu.

“Fahrizal itu orang serse murni yang tidak pernah mengeluh dengan pekerjaan-pekerjaan berat yang dihadapinya,” ujar Mardiaz.

Mardiaz menyebutkan Fahrizal memiliki tipikal pekerja keras. Saat bekerjasama dengan anak buahnya itu, Mardiaz cukup memberi arahan dan motivasi, maka semua pekerjaan yang diembannya rata-rata bisa dituntaskannya dengan baik.

“Banyak lo kasus-kasus besar seperti kasus pembunuhan yang berhasil diungkapnya. Selama setahun menjadi komandannya, saya sangat respek kepadanya karena saya nilai sebagai anak buah yang jujur dalam menjalankan tugasnya,” tegas Mardiaz.

Seperti diketahui, Kompol Fahrizal tega menembak mati adik iparnya Jumingan, 4 April 2018 lalu. Tersangka meletuskan senjata sebanyak enam kali hingga korban tewas bersimbah darah. Jasad Jumingan kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk otopsi. Sementara Fahrizal sudah menyerahkan diri ke Polda Sumut.

Fahrizal saat ini menjabat Wakapolres Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Sebelumnya dia menduduki sejumlah posisi di jajaran Polda Sumut, seperti Kasat Reskrim Polres Labuhan Batu, Kasat Reskrim Polresta Medan, kemudian menjadi Wakasat Reskrim Polrestabes Medan, sebelum akhirnya menempuh pendidikan Sespim.

Share this: