Menguji Politik ‘Playing The Victim’ ala Dinasti Cikeas

Share this:
Ilustrasi

Selamat Datang Politik Drama

Namun ada yang salah dalam mengatur klimaks. Bukankah Anie Yudhoyono tidak punya track record menangis atas korban Palu?

Atas korban bom Surabaya? Tangisan Anie hanyalah meratap kekalahan AHY, putra kesayangan. Kemana tangisan Anie atas berbagai bencana alam?

Inilah yang tidak diperhitungkan. Cara eksploitasi SBY dengan langsung ke lapangan; cara menyebar berita pengakuan perusakan. Semua menjadi nyata: betapa nikmatnya menjadi korban politik.

Maka, kita akan melihat, apakah playing the victim (menempatkan dirimu sebagai korban dalam suatu permasalahan, red) kembali jadi jurus mujarab bagi demokrat, ataukah ini semakin menjerumuskan Demokrat karena publik telah melihat cara sandiwara uno yang terlalu sering berulang?

Hanya Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan rakyat yang tahu.

Apapun tangisan Anie Yudhoyono, buah tangisan dari mata hati, atau sebuah tangisan elektoral, tangisan gimmick politik?

Maka, drama demi drama akan kita saksikan hari-hari mendatang. Hingga hari H tiba.

Selamat datang politik drama. Selamat datang dalam dunia tarian topeng.

Selamat datang dalam dunia Sandiwara Uno dari episode ke episode.

BacaDjarot Bertanya Apa yang Dilakukan SBY di Sumut, Seribuan Kader Beri Jawaban Mengejutkan

BacaErick Thohir: ‘Pengusiran’ Sandiaga di Labusel Sandiwara Ala Sinetron

Berpura puralah menangis, maka kau bisa memenangkan politik, tanpa harus susah blusukan, tanpa harus berkeringat; tanpa bersusah payah menemui rakyat dari pintu ke pintu, tanpa harus memaknai kegelisahan rakyat.

Cukuplah dengan menangis pura-pura dan ciptakan panggung sandiwara, maka rakyat akan iba padamu dan jatuh kasihan lalu berpihak padamu.

Mahesa B Wiratno, 

Pengamat Sosial

Share this: