Menguji Politik ‘Playing The Victim’ ala Dinasti Cikeas

Share this:
Ilustrasi

Periode 2004-2014: Barbarianisme Politik

Mereka dipenjarakan karena dendam politik: Prof Nazaruddin, ketua KPU yang tidak mau diatur, masuk penjara gelap;

Demikian halnya, Rokhmin Dahuri, wakil perguruan tinggi tanpa back-up politik; Jendral Purn Hari Sabarno, jenderal bintang empat dikorbankan untuk taklukkan TNI;

Prof DR Said Aqil Almunawar, Wakil NU dan tokoh agama. Semua masuk penjara, sehingga penyelenggara pemilu, TNI, tokoh agama, perguruan tinggi, takut pada ancaman SBY.

Belum kekejaman pada ‘sang anak haram’ Anas Urbaningrum. Maka, oknum KPK pun dipakai untuk penjarakan Anas (lihat kasus bocoran sprindik Anas Urbaningrum). Bukan hanya itu, politik bansos pun dimainkan.

Hasil Barbarian Politik: Suara Demokrat 2009, naik 300 %.

BacaViral! Rekening Listrik Rumah Fadli Zon Menunggak, Malah Bawa-bawa Politik

BacaKader Hanura Bilang Tingkah Laku Amien Rais Politikus Comberan

Kenaikan yang rapuh penuh dengan hal-hal kotor dalam berbagai operasi politik manipulatif. SBY tanpa sengaja membangun kekuatan politik di tanah lempung, yang kemudian terbukti kekuatan elektoral rekayasa itu amblas pada tahun 2014.

Share this: