Bunuh Saja Messi!

Share this:
Lionel Andres Messi

Dia bermain baik sepanjang babak penyisihan grup hingga akhirnya melangkah ke final, tapi dia tetap jadi pecundang. Meme-meme bertebaran yang terjemahannya bahwa Messi adalah pecundang. Ya, dimana-mana, di seluruh dunia menyatakan bahwa Messi adalah pecundang.

Di Piala Dunia 2018 ini pun, Messi masih tetap jadi pecundang. Langkah Argentina yang terseok-seok bahkan baru saja kalah oleh keteledoran penjaga gawang dan pemain-pemain bertahan lainnya, tetap Messi yang jadi pecundang.

Dia kemudian dibanding-bandingkan dengan Cristiano Ronaldo, yang menjadi pesaing terkuat Messi dalam perebutan gelar individu.

Lalu, apa salah Messi? Kenapa harus Messi yang jadi korban? Lalu, dibandingkan dengan Ronaldo, yang jelas-jelas bukan perbandingan sepadan karena ekspektasi pecinta sepakbola terhadap keduanya jelas berbeda.

Tentu berbeda. Messi punya pendahulu seorang Maradona yang sudah mengangkat trofi Piala Dunia, yang membuatnya harus memenuhi ekspektasi itu. Lalu, Ronaldo, apakah dia memiliki seorang pendahulu yang pernah mengangkat trofi Piala Dunia?

Seandainya Portugal punya pendahulu seperti Maradona yang mampu menjuarai Piala Dunia, dan saat ini Ronaldo tak mampu mengulanginya, mungkin perlakuan yang sama seperti yang diterima Messi akan didapatkan Ronaldo.

Ronaldo hanya memiliki pendahulu seperti Eusebio yang tak begitu mentereng membawa Portugal menjuarai kompetisi antar negara, seperti Messi yang punya pendahulu yang pernah berjaya, seperti Maradona atau Mario Kempes.

Maka, biarkanlah Messi bermain bola, meliuk-liuk seperti yang dia mau, dan hentikan cemoohan kepadanya bila saja Argentina harus pulang tanpa kemenangan. Anda yang melabeli dia sebagai raja, tapi anda pula yang melabeli dia sebagai pecundang. Dia tak pernah mengklaim seperti apa yang anda nyatakan. Atau, lebih baik bunuh saja Messi. Itu sungguh tak adil baginya.

Share this: