Pilkada Sumut Djarot VS Edy, Duel Kelas Berat

Share this:

Untuk menapak ke bintang 4, harus lewati angkernya bintang 2 di Sumut. Kalo sukses, bakalan lempang jalannya jadi Kapolri.

Sumut dianggap miniatur Indonesia. Di Sumut masalah poleksosbudhankamnya ruwet dan kompleks.

Nah, kalo di Liga Inggris ada tim The Big Five, di pilkada ada juga The Big Fivenya. Empat di Jawa, satu di luar Jawa. DKI Jakarta, Jatim, Jateng dan Jabar.

Luar Jawa, Sumut. Siapa yang menguasai ke lima daerah sexy ini kemungkinan besar menjadi pemenang di kompetisi Pilpres.

Empat Provinsi Jabar, Jateng, Jatim dan Sumut menjadi incaran parpol. Semua energi parpol bakal dikerahkan untuk memenangkan empat provinsi ini.

PDI Perjuangan sudah kelar di Jateng dan Jatim. Jabar santer terdengar bakal terjadi duet Golkar dan PDIP.

Nah bagaimana dengan Sumut?

PDI Perjuangan tidak mau terperosok ke lubang yang sama ketiga kali. Dua kali pilkada Sumut, dua kali keok sama PKS.

Kali ketiga PDI Perjuangan tidak mau masuk ke lubang yang sama. Ini tidak main-main. Sangat serius.

Kekalahan di Sumut bisa mempengaruhi pertarungan Pilpres 2019. Maka Sumut harus dimenangkan all out.

Strategi serangan kilat melempar Jenderal Djarot ke gelanggang Sumut benar-benar makjleb. Cespleng. Tepat sasaran dan jenius.

Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi dapat lawan sebanding dan sekelas. Sama-sama Jenderal bintang tiga.

Edy konon katanya sudah dapat tiket cagub dari Partai Gerindra, PKS dan PAN. Edy berpasangan dengan Musa Rajecshah yang punya basis kekuatan dari Ormas PP.

Jika Djarot benar-benar diturunkan ke gelanggang arena Sumut, saya harus angkat dua jempol untuk elit PDI Perjuangan. Angkat topi dan secangkir kopi untuk Ibu Mega. Inilah nikmatnya politik, ada kejutan yang tidak terduga sama sekali.

Share this: