Dari Parapat Danau Toba, Wapres Ma’ruf Amin Dorong Kampanye Bumbu Tradisional Indonesia Mendunia

Share this:
BMG
Wapres Ma'ruf Amin didampingi Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga pada Acara Hari Rempah Nasional (HRN), bertempat di Niagara Hotel, Parapat, Jumat (10/12/2021).

Membangun ‘National Culinary Branding’

Ma’ruf mengingatkan sekilas sejarah tentang Pemerintah Indonesia yang telah berhasil mengambil alih sekitar 500 perusahaan perkebunan Belanda atau dikenal dengan ‘Nasionalisasi Perusahaan Milik Belanda’ pada 10 Desember 1957.

“Tanggal 10 Desember, yang kita peringati sebagai Hari Perkebunan, merupakan tanda dan tonggak sejarah perjuangan agar perkebunan kembali bangkit memberikan sumbangsih bagi perekonomian, khususnya meningkatkan devisa negara dari hasil ekspor perkebunan,” katanya.

Oleh sebab itu, dia wakil presiden meminta jajaran Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan segera mengupayakan langkah-langkah untuk mempercepat terwujudnya sistem perdagangan internasional yang terbuka, adil, tertib, serta bebas dari hambatan dan pembatasan yang selama ini tidak menguntungkan.

Dia memerintahkan agar dibangun dan dilengkapi berbagai sarana dan prasarana penunjang proses produksi, distribusi, dan logistik untuk peningkatan produktivitas serta aktivitas ekspor. Kemudian, membentuk tata kelola niaga yang saling menguntungkan antara produsen dan konsumen, termasuk meningkatkan kesejahteraan petani dan pekebun.

Lebih lanjut, Ma’ruf mengatakan, pemanfaatan komoditas rempah, erat kaitannya dengan perkembangan kuliner. Untuk itu, dia mengajak seluruh jajaran semakin gencar mempromosikan Indonesia dalam kampanye ‘Spice Up the World’.

“Kampanye ini penting untuk membangun ‘national culinary branding‘, sehingga citra kuliner Indonesia berbasis rempah dan bumbu dapat lebih mendunia,” kata Ma’ruf.

BacaAlumni SMTP Raya: Kebiasaan di Siporkas, Jahe Kena Hama Langsung Ditinggal

BacaJuri Master Chef Indonesia Ini Masak Saksang Dicampur Bir Hitam

Dia mengatakan, kekuatan branding kuliner ini perlu dibangun dengan tetap menonjolkan kualitas produk yang mencerminkan kualitas pikir, kualitas karya, kualitas kinerja, serta kualitas hidup bangsa Indonesia.

“Mari semua bangkit untuk mengelola kekayaan bumi Indonesia secara bijak, karena itulah keunggulan komparatif kita yang diakui dunia,” seru Ma’ruf.

Halaman Selanjutnya >>>

Studi Kasus: Gastrodiplomasi Jepang Promosi ‘Washoku’ 2006

Halaman Sebelumnya <<<

Share this: