Berastagi Coffee Terus Mengenalkan Kualitas Kopi Karo

Share this:
ERIANTO PERANGINANGIN-BMG
Jeny Tarigan, pemilik Berastagi Coffee, saat ditemui BENTENG TIMES, di Jalan Veteran Berastagi Kabupaten Karo, Sumatera Utara, belum lama ini.

BERASTAGI, BENTENGTIMES.com– Belajar tentang kopi, sebenarnya tidak seberapa susah, yang susah itu marketnya. Dan, yang paling tidak bisa dipungkiri dalam kemajuan berbisnis dan mengenalkan kopi ini tidak cukup hanya dengan modal dan ide, melainkan harus dibarengi link atau networking yang bagus.

“Dan, itulah salah satu kunci utamanya,” ungkap Jeny Tarigan, pengusaha sekaligus pemilik ‘Berastagi Coffee’, saat ditemui BENTENG TIMES, di Jalan Veteran Berastagi Kabupaten Karo, Sumatera Utara, belum lama ini.

Pengusaha muda berparas cantik ini menambahkan, akan terus mengenalkan kopi Tanah Karo Simalem hingga keluar daerah dan bersaing dengan menunjukkan kualitas. Ia menuturkan, kali ini, dia akan membuat salah satu produk dengan brand Le Noir Le Noir. ‘Le Noa’ kopi nusantara yang dirangkul dalam satu brand.

“Produk yang dikemas adalah arabica, robusta, exelsa juga liberika,” ujarJeny, sambil lemparkan senyuman.

Baca16 Kopi Indonesia ini Laris Manis di Pasar Internasional

BacaRezeki Semakin Lancar Sejak jadi Peserta JKN-KIS, Lho?

Jeny Tarigan juga menjelaskan, khusus untuk kopi arabica Karo, dikemas dalam satu merk yaitu Berastagi Coffee dengan beberapa pengolahan, tapi tetap dengan based kopi yang sama. Disebutkan, variannya antara lain wine, luwak, dan honey.

Kala media BENTENG TIMES menanyakan, apa sebenarnya yang memotivasi sehingga bisa tertanam di benaknya terus mengenalkan kualitas kopi Karo, Jeny Tarigan mengungkapkan, semua berawal dari kesukaannya berpetualang.

BacaAyo Manfaatkan! Pertamina Siapkan Rp20 Miliar Bantu UMKM di Kawasan Danau Toba

BacaRHS Berbagi Tips Sukses dengan Pengusaha Kopi di Saribudolok

Nah, dalam petualangannya dia menemukan jika kopi karo itu berkualitas, tapi kemakmuran petaninya belum seperti diharapkan.

“Impian saya, kopi Karo ini harus terkenal dengan menjual kualitasnya, sehingga orang berbondong-bondong mencarinya dan harganya sesuai dan atau sebanding. Dengan begitu, petani kopi makmur. Walau juga tidak dipungkiri, saya juga sukses jadi pengusaha kopi ini,” pungkasnya, sambil tertawa.

Share this: