Pilpres Menang 92 Persen, Tapi Karo Merasa Dianaktirikan Jokowi, Ini Alasannya

Share this:
ERIANTO PERANGINANGIN-BMG
Jambur Pergerakan Sinterem (JPS) memainkan alat musik tradisional Karo di depan Istana Kepresidenan, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, belum lama ini. Lewat pertunjukan musik tradisional itu, masyarakat Karo meminta Presiden RI Joko Widodo merealisasikan pembangunan Jalan Tol Medan-Berastagi.

Masih kata Julianus, mereka sudah sejak lama menyuarakan agar pemerintah pusat segera merealisasikan pembangunan Jalan Tol Medan-Berastagi. Namun, hingga kini belum terealisasi.

Ia mengungkapkan, masyarakat Karo telah memenangkan Jokowi dalam pertarungan Pilpres 2019, dengan perolehan 92 persen suara. Namun, mereka menilai respon pemerintah pusat terhadap aspirasi masyarakat Karo, sangat lamban.

Oleh sebab itu, mereka menggelar aksi lewat pertunjukan musik tradisional Karo di depan Istana Kepresidenan, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, pada Rabu 14 Agustus 2019 lalu. Lewat pertunjukan musik tradisional itu, masyarakat Karo menyampaikan tiga poin tuntutan kepada Jokowi.

BacaDilema Petani Jeruk di Karo, Menanti Naiknya Harga di Tengah Ancaman Lalat Buah

BacaRapat di Kementerian PUPR, Terkelin Usul Pembangunan Tol Medan-Berastagi

Pertama, segera realisasikan pembangunan Jalan Tol Medan kabupaten Karo. Kedua, tidak membangun jalan tol dan atau jalan layang, sama halnya membunuh perekonomian masyarakat kabupaten Karo. Dan ketiga, masyarakat Karo telah memenangkan 92 persen pasangan Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin pada pemilu 2019, jangan kami dianak tirikan dengan kabupaten lain.

“Pada prinsipnya, kehadiran JPS ke Istana Negara adalah mendukung program Bapak Jokowi dalam pemerataan pembangunan infrastruktur, bukan memosisikan sebagai rakyat yang anti pemerintah,” ucap Julianus, seraya berharap Jokowi mendengarkan aspirasi masyarakat Karo.

Share this: