Pasar Tradisional Tiganderket Kumuh Tak Terawat, Bau Menyengat

Share this:
KARO, BENTENGTIMES.com- Keberadaan pasar tradisional milik Pemkab Karo di Desa Tiganderket, Kecamatan Tiganderket menuai sorotan masyarakat, pengunjung pasar, dan para pedagang. Selain jorok dan kumuh, sampah banyak menumpuk, berserak di sana sini. Kondisi bangunan pasar yang dikelola Dinas Perindag Karo itu sangat memprihatinkan, atap losd bocor di sana sini bila hujan. Amatan BENTENG TIMES, Kamis (28/2/2019) sore sekira pukul 15.00 WIB, tak hanya itu, kondisi saluran dranaise (parit, red) yang ada di sekitar Pasar Tiganderket juga sumbat dikarenakan jarang dibersihkan pengelola pasar dan instansi terkait. Dampak dari tidak berfungsinya saluran dranaise, menimbulkan bau tidak sedap di sekitar pasar. Pengunjung resah, pedagang mengeluh. BacaUsai Musrenbang, Bupati Karo Ajak Anggota DPRD Tinjau Rencana Lokasi Pengorekan Drainase Seperti diutarakan salahseorang pedagang kain monja B br Karo (45). kepada wartawan saat membersihkan genangan air yang masuk ke lapak tempatnya berjualan. Pedagang yang beralamat di Berastagi ini menuturkan, kondisi terburuk ketika musim hujan. Atap losd mengalami kebocoran. Di sana sini sampah menumpuk, sehingga banyak genangan air. "Beginilah situasi kami kalau berjualan di Pasar Tiga Nderket ini dek. Coba adek tengok (lihat, red) atap seng losd-losd ini, sebagian sudah bocor dan talang air penampung air hujan banyak yang sudah tak layak. Padahal, kami kalau berjualan di sini dikutip retribusi oleh petugas PD Pasar. Kami berharap perhatian Pemerintah Kabupaten Karo, agar segera membenahi lah," pinta Beru Karo. [caption id="attachment_14038" align="aligncenter" width="1000"] Kondisi Pasar Tradisional Tiganderket Karo, tampak paritnya tidak berfungsi, Kamis (28/2/2019).[/caption] Hal senada diungkapkan Sutrisno (32), pedagang aksesoris asal Kabanjahe yang berjualan di Pasar Tiga Nderket setiap hari Kamis. Sutrisno mengungkapkan, sampah berserak di mana-mana dan saluran parit (dranaise, red) banyak yang sumbat sehingga menimbulkan bau menyengat. BacaTerungkap, Sebelum Jatuh di Sungai Lau Biang, Korban Cium Tangan Ibu dan Ayah Menanggapi hal itu, Kepala Desa Tiga Nderket Arie Anfi Kemi Sembiring berharap kepada instansi terkait segera melakukan revitalisasi. Apalagi pasar itu selama ini, kadang-kadang dipakai juga untuk kegiatan sosial budaya.

KARO, BENTENGTIMES.com– Keberadaan pasar tradisional milik Pemkab Karo di Desa Tiganderket, Kecamatan Tiganderket menuai sorotan masyarakat, pengunjung pasar, dan para pedagang. Selain jorok dan kumuh, sampah banyak menumpuk, berserak di sana sini. Kondisi bangunan pasar yang dikelola Dinas Perindag Karo itu sangat memprihatinkan, atap losd bocor di sana sini bila hujan.

Amatan BENTENG TIMES, Kamis (28/2/2019) sore sekira pukul 15.00 WIB, tak hanya itu, kondisi saluran dranaise (parit, red) yang ada di sekitar Pasar Tiganderket juga sumbat dikarenakan jarang dibersihkan pengelola pasar dan instansi terkait. Dampak dari tidak berfungsinya saluran dranaise, menimbulkan bau tidak sedap di sekitar pasar. Pengunjung resah, pedagang mengeluh.

BacaUsai Musrenbang, Bupati Karo Ajak Anggota DPRD Tinjau Rencana Lokasi Pengorekan Drainase

Seperti diutarakan salahseorang pedagang kain monja B br Karo (45). kepada wartawan saat membersihkan genangan air yang masuk ke lapak tempatnya berjualan. Pedagang yang beralamat di Berastagi ini menuturkan, kondisi terburuk ketika musim hujan. Atap losd mengalami kebocoran. Di sana sini sampah menumpuk, sehingga banyak genangan air.

“Beginilah situasi kami kalau berjualan di Pasar Tiga Nderket ini dek. Coba adek tengok (lihat, red) atap seng losd-losd ini, sebagian sudah bocor dan talang air penampung air hujan banyak yang sudah tak layak. Padahal, kami kalau berjualan di sini dikutip retribusi oleh petugas PD Pasar. Kami berharap perhatian Pemerintah Kabupaten Karo, agar segera membenahi lah,” pinta Beru Karo.

Kondisi Pasar Tradisional Tiganderket Karo, tampak paritnya tidak berfungsi, Kamis (28/2/2019).

Hal senada diungkapkan Sutrisno (32), pedagang aksesoris asal Kabanjahe yang berjualan di Pasar Tiga Nderket setiap hari Kamis. Sutrisno mengungkapkan, sampah berserak di mana-mana dan saluran parit (dranaise, red) banyak yang sumbat sehingga menimbulkan bau menyengat.

BacaTerungkap, Sebelum Jatuh di Sungai Lau Biang, Korban Cium Tangan Ibu dan Ayah

Menanggapi hal itu, Kepala Desa Tiga Nderket Arie Anfi Kemi Sembiring berharap kepada instansi terkait segera melakukan revitalisasi. Apalagi pasar itu selama ini, kadang-kadang dipakai juga untuk kegiatan sosial budaya.

Share this: