Ekspor Kubis Meningkat, Terkelin: Tingkatkan Kualitas Produksi

Share this:
PELITA MONALD GINTING-BMG
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi (kanan), Bupati Karo Terkelin Brahmana, dan Wakil Bupati Cory S Sebayang, dan yang mewikili Kementerian Pertanian Ali Jamil, dalam acara pelepasan ekspor sayur kubis ke Malaysia, di Gudang PT Juma Berlian Exim, Desa Lambar, Kecamatan Tigapanah, Karo, Kamis (28/2/2019).

Kubis, sebagai salah satu produk unggulan asal Sumut, dijelaskan oleh Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) bahwa dari data statistik Karantina Belawan, ekspor kubis yang keluar dari pelabuhan Belawan selama lima tahun pertama terus mengalami peningkatan, kecuali di tahun ke 3 yang mengalami penurunan disebabkan kondisi alam pasca erupsi Sinabung.

Pada tahun pertama, 2012, ekspor kubis sebesar 11.747 ton dengan nilai Rp35.243 miliar, tahun 2013 sebesar 13.133 ton dengan nilai Rp39.401 miliar, tahun 2014 sebesar 8.933 ton dengan nilai Rp26.800 miliar, tahun 2015 sebesar 17.043 ton dengan nilai Rp51.131 miliar rupiah.

Kemudian tahun 2016 sebesar 32. 680 ton dengan nilai Rp98.040 miliar rupiah. Namun di tahun 2017 dan 2018 volume ekspor komoditas ini mengalami penurunan yakni di tahun 2017 hanya sebesar 18.459 ton dengan nilai Rp55.379 miliar rupiah dan di tahun 2018 sebesar 15.228 ton dengan nilai Rp45,906 miliar.

“Penurunan selama dua tahun terakhir ini disebabkan semakin ketatnya persyaratan keamanan pangan dari negara tujuan ekspor, terutama Jepang, Korea Selatan dan Singapura yang memiliki standar syarat keamanan pangan yang cukup tinggi,” jelas Jamil.

Untuk mengatasi hal ini, di awal tahun 2019 Kementerian Pertanian melalui Barantan melakukan pendampingan kepada para eksportir guna memenuhi persyaratan ekspor. Termasuk kepada petani kubis di Kabupaten Karo ini, melalui Karantina Belawan dilakukan mitigasi Organisme Penggangu Tumbuhan (OPT) melalui inline inspection.

Pendampingan mulai dari pertanaman kemudian penanganan pasca panen sampai ke pengangkutan agar sesuai dengan persyaratan negara tujuan ekspor.

“Penerapan inline inspection, Insya Allah dapat menjadi solusi untuk kembali meningkatkan volume ekspor kubis asal Sumatera Utara,” ungkap Jamil.

BacaEkspor Sumatera Utara Alami Penurunan 3,86 Persen

Bupati Karo Terkelin Brahmana dalam sambutannya mengatakan dengan terbukanya peluang ekspor ini, tentu akan memberikan gairah positif bagi petani di Kabupaten Karo dalam mengembangkan tanaman sayuran karena adanya jaminan harga pasar yang lebih stabil.
Terkelin juga menambahkan produksi sayuran Karo untuk mengisi pasar ekspor masih terbuka luas.

“Kita tinggal meningkatkan lagi kualitas produksi dan penanganan pasca panennya, mengingat tuntutan konsumen makin menghendaki sayuran yang fresh dan menyehatkan. Selain itu juga, dengan dibukanya ekspor ini, membuktikan bahwa produk pertanian Tanah Karo dapat menembus pasar internasional dan diterima oleh masyarakat,” ungkap Terkelin.

Turut hadir pada pelepasan ekspor kali ini, Anggota DPRD Sumut Muchrid Nasution, Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Belawan drh Bambang Haryanto MM OPD Provsu, dan OPD Karo, Pimpinan PT Juma Berlian Exim, para pengusaha eksportir serta undangan lainnya.

Share this: