Tiga Koperasi di Karo Dapat Kucuran Dana CSR Perusahaan Korea

Share this:
PELITA MONALD GINTING-BMG
Bupati Karo Terkelin Brahmana (4 kanan) foto bersama dengan Mr Lee Jeong Soon, President of GBC, selaku perwakilan ASEIC, Sekretaris Sekretaris Kemenkop UKM Meliadi Sembiring, para pelaku UKM asal Kabupaten Karo di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Senin (17/12/2018).

Liasta Karokaro, salahsatu perwakilan UKM yang menerima CSR dari Korea terkait Rumah Kopi, mengatakan konsep yang mereka buat agar orang sebelum sampai di Danau Toba, maka diupayakan wisatawan singgah di rumah kopi. Liasta mengungkapkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Kepala Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), agar setiap yang melintasi wilayah Merek menuju objek Danau Toba, diarahkan singgah di Rumah Kopi.

“Singgah di rumah kopi, untuk memperkenalkan keaslian dan keunikan dari kopi Karo,” ujarnya.

Ia berharap Bupati Karo, melalui Dinas Pertanian Sarjana Purba memberikan pinjam pakai lokasi yang sudah lama mereka minta di Desa Tambusan. Selama ini, menurut Liasta, lokasi itu tidak terurus.

“Daripada mangkrak tidak berfungsi, lebih bagus kami Koperasi UKM yang manfaatkan. Kita tunggu saja peran Dinas Pertanian, sekarang kuncinya CSR ini dapat digunakan, tergantung beliau,” ujarnya, usai terima CSR.

BacaWow! Berbahan Bubuk Kopi, Morris Siregar Lukis Foto Jokowi

BacaBerdakwah Sembari Menikmati Kopi Cimbang Sinabung Bersama Letkol AU Rusly Purba

Penyerahan CSR secara simbolis kepada perwakilan Liasta Karokaro dari Rumah Kopi, Yuni dari Rumah Pintar, Jusia Barus, dari Rumah Perpustakaan.

Turut hadir dalam serah terima CSR ini, Kepala Biro Perencanaan, Sekretaris Jenderal PMI Pusat, Akbar Eka Prasetya, Divisi Kesehatan, PMI Pusat, Kepala Bagian Rencana dan Program, Satker Deputi Pengawas, Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan, Satker Deputi Penga, President of GBC selaku perwakilan ASEIC, Lee Jong Soon, Siti Ayu, prameswari (GBC), Yuni (Rumah Pintar), Sapta Putra Ginting PhD, Analgin Ginting, Bestari Tarigan (Perpustakaan), Jusia Barus (Perpustakaan), dan Baltasar Taringan (Koperasi Kerja Kita Karo).

Share this: