Happy Farida di Kepulauan Nias: Potensi Lautnya Luar Biasa, Kelapa dan Durian Rasa Lebih Spesifik

Share this:
BMG
Djarot Saiful Hidayat dan Happy Farida saat di pantai Hilisataro, Kecamatan Toma, Kabupaten Nias Selatan (Nisel), Senin (9/4/2018).

NISEL, BENTENGTIMES.com – Tentang keindahan laut kepulauan Nias, soal kelapa yang melimpah hingga buah durian yang lezat, Djarot Syaiful Hidayat dan Happy Farida terkagum-kagum. Bahkan Happy Farida punya penilaian tersendiri tentang buah durian, kelapa dan potensi wisata lautnya.

Menurut Happy Farida, rasa durian di kepulauan Nias itu lebih spesifik jika dibanding dengan durian-durian daerah lain yang pernah ia cicipi. Meski ukuran tidak begitu besar, isi kekuning-kuningan dan rasanya lezat luar biasa.

“Rasa duriannya itu beda. Ukurannya kecil, tidak terlalu manis, kenyal gitu. Saya suka,” kata Happy Farida saat mendampingi suaminya Djarot Syaiful Hidayat di bibir pantai Hilisataro, Kecamatan Toma, Kabupaten Nias Selatan (Nisel), Senin (9/4/2018).

Kemudian kelapa mudanya, masih kata Happy, rasanya beda sekali dengan air kelapa muda di tempat lain. Menurutnya, air kelapa muda dan durian di kepulauan Nias itu punya ciri khas tersendiri.

“Makanya beberapa hari yang lalu ada teman yang bilang durian dan air kelapa muda di Nias itu beda. Hari ini, sudah saya buktikan. Ini juara deh pokoknya,” tutur Happy Farida.

Lalu untuk sektor wisata, sambung Happy Farida, potensi lautnya luar biasa. Tapi kedepan menjadi tugas bersama bagaimana melakukan pembenahan sarana dan prasarana agar bisa dilengkapi. Terutama sarana dan prasarana untuk keluarga.

Sedangkan Djarot Syaiful Hidayat, berpendapat bahwa orang kebanyakan seringkali lupa terhadap potensi minyak kelapa. Padahal harganya saat ini mahal, bahkan bisa dua sampai tiga kali lipat lebih mahal dibanding minyak kelapa sawit.

Nah di kepulauan Nias itu, potensi kelapanya melimpah. Sehingga investasi pengembangan industri hilir kelapa layak dikembangkan di Kepulauan Nias.

“Potensi-potensi seperti inilah yang harus dikembangkan untuk bisa membuka lapangan pekerjaan dan tentu dapat mensejahterakan petani kelapa,” sebut Djarot.

Kemudian sektor lain yang sangat prospek adalah, pariwisata dan perikanan.

Belum lagi kalau dikembangkan durian. Kualitasnya berbeda kelas tapi dijual dengan harga murah.

“Itu tadi 8 gandeng, kita cuma bayar Rp200 ribu. Padahal luar biasa lezatnya,” ujarnya.

Sehingga apabila keindahan kepulauan Nias dengan segala kekayaan alam yang terkandung di dalamnya kemudian promosinya gencar dilakukan, maka kepulauan Nias menjadi destinasi utama di Provinsi Sumatera Utara.

Apalagi bandaranya sudah ada, tinggal bagaimana memperpanjang runway supaya bisa didarati pesawat boing bertubuh lebih besar.

“Kalau pesawat besar bisa mendatat, maka saya angkut juga banyak sehingga ini bisa mendongkrak jumlah wisatawan di kepulauan Nias,” tandasnya.

Setelah melihat potensi sumber daya alam yang luar biasa, Djarot menganalogikan Sumatera Utara itu bagai raksasa, punya banyak potensi terpendam.

Oleh sebab itu, ia mengajak seluruh pihak bersama-sama membangun Sumatera Utara agar bisa bersaing dengan negara-negara tetangga.

Share this: