Benteng Times

Sihar Sitorus Berencana Bangun Stadion Level Internasional di Sumut

Calon Wakil Gubernur Sumut Sihar Sitorus (kanan) saat bersama Calon Gubernur Sumut Djarot Syaiful Hidayat.

MEDAN, BENTENGTIMES.com – Mantan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Sihar Sitorus, berencana membangun sebuah stadion sepakbola level internasional di Sumatera Utara.

Hal itu didasari dari pengalamannya sejauh ini, di mana klub-klub profesional di Indonesia masih bermasalah dalam hal infrastruktur terutama stadion.

Padahal, salah satu syarat untuk memenuhi lisensi klub profesional adalah harus memiliki infrastruktur yang baik.

“Ini sebenarnya rencana saya sejak lama. Nantinya, sama seperti Stadion Utama Gelora Bung Karno di mana bisa menjadi kompleks olahraga. Jadi, di kawasan stadion ada sarana untuk olahraga lainnya,” kata Sihar.

Lebih lanjut, presiden klub Pro Duta FC ini menuturkan, pihaknya membutuhkan lahan seluas 50 hektare untuk membangun stadion tersebut. Rencananya, stadion ini akan dibangun di Sumatera Utara.

Sehingga nantinya, stadion itu bisa digunakan sebagai kandang dari klub-klub di Sumut untuk berkompetisi di level nasional maupun internasional.

Salah satunya adalah PSMS Medan, yang saat ini masih kesulitan memiliki kandang yang layak untuk berlaga di Liga 1 2018.

“Kami melihat juga dari regulasi, karena stadion itu enggak boleh lebih dari dua jam perjalanan antara bandara menuju ke stadion. Berarti perencanaannya ya antara Kualanamu dan Medan. Kemungkinan di Deli Serdang,” ujar Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara nomor urut 2 yang berpasangan dengan Djarot Syaiful Hidayat ini.

Mengenai dari mana sumber biayanya, pria kelahiran Jakarta, 13 Juli 1968, ini pun memberikan penjelasannya.

“Saya kan juga sedang mencalonkan diri menjadi Wakil Gubernur Sumut. Kalau memang terpilih, mungkin bisa dianggarkan lewat APBD karena ini nanti juga untuk kepentingan masyarakat. Karena salah satu fungsi olahraga itu bisa mengurangi suhu tekanan sosial atau masalah sosial. Ini bisa menjadi fasilitas Pemprov yang pendapatannya bisa kembali ke kas Pemprov,” ucapnya.

“Tak perlu stadion yang kapasitasnya besar, cukup 10 ribu-20 ribu penonton, tapi standarnya kualitas internasional. Kalaupun tak menggunakan dana APBD, kami akan berupaya mencarikan investor. Kalau memang ada dananya, pembangunan stadion bisa selesai dalam waktu dua tahun,” pungkasnya.

Exit mobile version